Berita Nasional Terpercaya

Tiga Program Ini Akan Ungkit Daya Saing Produk UMKM Sleman

0

Bernas.id – Dinas Perindustrian Kabupaten Sleman meluncurkan tiga program untuk meningkatkan daya saing dan memajukan produk UMKM di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, Tri Endah Yitnani menyebut tiga program ini merupakan kerjasama dari BNI, pusat studi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari Fakultas UII, dan Disperindag Sleman.

Endah pun merinci tiga program tersebut, yaitu Aku Saudagar Muda, Sekolah HKI, dan Pengukuhan Sentra Industri. “Ketiga program ini bertujuan untuk menjadi daya ungkit penjualan produk UMKM di Kabupaten Sleman. Di program Aku Saudagar Muda mengajarkan kewirausahaan untuk pelajar di SMK. Sebuah simbiosis mutualisme, yaitu para pelajar diajarkan untuk memasarkan produk-produk UMKM Sleman yang hasilnya memang bagus,” tuturnya ketika konferensi pers di ruang rapat Humas Kabupaten Sleman, Jumat 12 Oktober 2018.

“Mulai dari awal dilatih jiwa kewirausahaan merekan karena saat ini sulit mendapat pekerjaan,” imbuh Endah.

Menurut Endah, ketiga program ini akan bermitra dengan produk UMKM dari Rumah Kreatif Sleman yang harus selalu diberi suntikan-suntikan program agar mengangkat UMKM Sleman

Sedangkan Sekolah HKI bertujuan untuk meminimalisir maraknya pencurian hasil karya cipta di berbagai bidang karena menjamurnya onlineshop atau internet yang kini bisa diakses di mana saja. “Salah satunya efeknya, karya cipta bisa dijiplak tanpa bisa mengadu, misal merek, hak paten produk, desain industri, padahal bisa didaftarkan,” katanya.

“Pemahaman penanaman pentingnya hak kekayaan intelektual ini penting. Tak sekedar perlindungan hukum, tapi bisa dipakai untuk kelanjutan bisnis. Kalau diproduksi dan dicontoh orang lain, harus membayar royalti,” imbuhnya.

Sementara untuk Pengukuhan Sentra Industri, Endah mengatakan bahwa tahun ini akan mengukuhkan lima sentra industri. “Pengukuhan ini akan memberikan kemudahan terhadap perijinan akses kepada pemerintah karena satu sentra hanya butuh izin satu PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga), lalu untuk akses modal yang lebih mudah ke bank,” tuturnya.

Endah pun merinci kelima sentra industri tersebut, yaitu Sentra Tirai Kerai Bambu di Ngrenak Sidomoyo Godean, Sentra Ragam Metal di Sekarsuli Sendang Tirto Berbah Sleman, Sentra industri tenun ATBM Sumberarum Moyudan Sleman, Sentra ayaman bambu di Sumberagung Moyudan Sleman, dan Sentra industri jamu tradisional di Gesikan Tempel Sleman.

Sedangkan, Koordinator Support Bisnis BNI Kanwil Yogyakarta, Firdaus mengatakan program Aku Saudagar Muda merupakan kelanjutan dari program Rumah Kreatif Sleman yang mendapat dukungan BUMN, yaitu Bank BNI dan Kantor Desperindag. “Cukup menggembirakan karena 9000 lebih UMKM sudah tergabung di Rumah Kreatif Sleman,” katanya.

Menurut Firdaus, UMKM yang tergabung di Rumah Kreatif Sleman pun sudah naik kelas, terutama yang turut aktif di marketplace. Ia pun menyebut transaksi UMKM tertinggi ada di marketplace Blanja.com.

“Melihat perkembangan itu, kantor pusat berinisiatif untuk melanjutkan lagi dengan program Aku Saudagar Muda yang menyasar anak SMA SMK, sudah 10 sekolah dipilih. Setiap sekolah mengirim 10 siswa sehingga total 100 siswa,” imbuhnya.

Firdaus menyebut 100 siswa itu akan mengikuti kelas inspirasi motivasi yang akan diisi oleh motivator bisnis. Lalu, nantinya akan menjual produk-produk UMKM Sleman menjadi reseller.

“Jiwa wirausaha akan ditanamkan dan dipraktekkan di lapangan. Kita lombakan nanti dengan hadiah berupa laptop, smartphone, paket data. Kalau ini sukses, akan diterapkan di area lain,” tuturnya.

“Aku Saudagar Muda” akan resmi diluncurkan pada 15 Oktober 2018 mendatang. Peluncuran akan digelar di Hotel Crystal Lotus, Sleman.

Program ini sendiri akan berjalan selama 2 bulan. Mulai sejak peresmian hingga berakhir pada 15 Desember 2018.

Sementara itu, Abdurrahman Al Faqih, Pusat Studi HKI UII mengatakan pentingnya Sekolah HKI karena dilatarbelakangi oleh era digitalisasi yang masif sehingga menjadi kesempatan untuk semakin menempa kreatifitas para pelaku UMKM agar lebih maksimal dengan produknya

Menurut Abdurrahman, Sekolah HKI tidak hanya menawarkan pengetahuan tentang perlindungan hak cipta. “Tak hanya perlindungan hukum, tapi ada aspek strategi bisnis yang bisa dilakukan, dimaksimalkan ke depannya,” ujarnya.

“Kita akan berikan sertifikat setelah itu. Tiga hal yang dititikberatkan, yaitu pelaku industri akan diberi pengetahuan dasar HKI, lalu diberikan pengetahuan teknis prosedural tentang pendaftaran HKI, serta pengetahuan HKI sebagai strategi bisnis untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi,” imbuhnya.

Harapan Abdurrahman, dengan bekal pengetahuan HKI yang baik, pelaku UMKM di Sleman bisa memberikan dampak positif ke pertumbuhan ekonomi di Sleman. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.