Berita Nasional Terpercaya

Ribuan Orang Pawai Kampanyekan Pola Hidup Sehat di Malioboro

0

Bernas.id – Ribuan orang mahasiswa dan karyawan di bidang kesehatan mengikuti pawai peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2018 di sepanjang Jalan Malioboro, Minggu (11/11/2018). Kegiatan itu sekaligus mengkampanyekan perilaku hidup sehat.

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie menjelaskan tema HKN 2018 adalah Aku Cinta Sehat dengan sub tema Ayo Hidup Sehat. Rangkaian acara HKN sebelumnya sudah dilakukan sejaka Oktober lalu. Upacara HKN 2018 akan dilaksanakan pada Senin (12/11) di RS Bhayangkara Polda DIY. Adapun pawai kali ini diikuti dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota di DIY, sejumlah rumah sakit serta perguruan tinggi bidang kesehatan.

“Dari kegiatan ini para insan kesehatan ingin mempromosikan supaya masyarakat DIY dapat hidup sehat dan hidup sehat itu dimulai dari diri sendiri,” ujarnya.

Ia mengatakan antusiasme peserta sangat tinggi. Terbukti yang ikut dalam pawai tersebut berjumlah 1.082 orang dari berbagai instansi dan mahasiswa perguruan tinggi. Ia berharap pawai tersebut dapat memberikan semangat dan inspirasi kepada masyarakat untuk hidup sehat. 

“Warga DIY harus sehat,” katanya.

Sekda DIY Gatot Saptadi mengatakan banyak kemajuan di sektor kesehatan banyak penyakit menular berhasil ditekan, namun di sisi lain prevalensi penyakit tidak menular (PTM) mengalami peningkatan dibandingkan Riskesdas 2013, seperti penyakit kanker, ginjal, stroke, diabetes dan hipertensi. Apalagi untuk wilayah DIY tidak terlalu menggembirakan terkait PTM ini, bahkan masih di atas rata-rata nasional. Beragam program pemerintah akan sia-sia jika masyarakat tidak memiliki niat untuk merubah perilaku ke arah hidup sehat. “Ini tentu menjadi perhatian kita untuk bagaimana bekerja keras mengatasi persoalan ini,” ucapnya.

Ia mengatakan, banyaknya penyakit katastropik seperti jantung, gagal ginjal, kanker dan stroke yang dibiayai jaminan kesehatan harus dijadikan pelajaran tersendiri. Meningkatnya PTM ini jelas akan menurunkan produktivitas sumber daya manusia. Pada akhirnya kesehatan akan sangat mempengaruhi pembangunan sosial ekonomi. Gatot menilai hulu dari persoalan ini adalah perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat. 

“Seperti merokok, makanan tinggi kolesterol, kurang aktivitas fisik. Bukan hal yang berat sebenarnya untuk menjadi PTM ini tetapi sayangnya yang ringan ini kadang kita lupakan sehingga prevalensi PTM di DIY cukup tinggi,” tandasnya. (den)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.