Berita Nasional Terpercaya

Pesatnya Penggunaan Gawai pada Anak di Bawah Umur Justru Terjadi Karena Difasilitasi Orangtua

0

Bernas.id- Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun mengatakan merambahnya gawai dengan cepat di kalangan anak-anak di bawah umur karena difasilitasi oleh orang tua dengan dalih memenuhi kebutuhan anak dalam bersosialisasi.

?Kondisi ini memprihatinkan karena pada usia tersebut anak-anak seharusnya mengoptimalkan aktivitas fisik dan belajar berinteraksi sosial di lingkungan,? kata Muslimatun dalam Diskusi Tematik ?Pengasuhan Anak Dalam Keluarga di Era Digital?, di Ruang Jasmine, Rich Hotel, Sleman, Yogyakarta, 29 November 2018.

Menurutnya Sri, tak dapat dipungkiri bahwa saat ini gawai menjadi salah satu kebutuhan meski tidak menjadi kebutuhan pokok. Penggunaan gawai tidak mutlak dilarang jika penggunaannya tetap memperhatikan dampak positif  dan negatifnya.

Terlepas dari kecanggihannya, sebut Muslimatun, penggunaan teknologi informasi tanpa batas dapat berdampak buruk seperti radiasi mata, paparan konten pornografi, cyber crime bahkan kecanduan gawai yang menyebabkan kecenderungan menutup diri dari dunia luar.

?Diskusi publik ini menjadi sarana yang tepat untuk mensinergikan upaya dari para stakeholder terkait untuk membangun komitmen bersama dalam menciptakan pola pengasuhan anak yang tepat di era digital,? ujar Muslimatun.

Sedangkan, staf Ahli Menteri PPPA Bidang Pembangunan Keluarga, Sri Danti Anwar menuturkan bahwa era teknologi informasi memang memberikan dampak positif dalam memudahkan pekerjaan manusia, namun juga memiliki dampak negatif.

Menurut Sri, informasi yang mudah diakses dalam era digital ini tanpa batasan. ?Konten pornografi, kekerasan, bullying, ujaran kebencian, paham radikal saat ini sangat  mudah diakses melalui gawai. Pada akhirnya jika tidak diawasi orang tua akan berdampak pada kualitas tumbuh kembang anak itu sendiri,? jelas Sri Danti.

Untuk itu, melalui diskusi ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman dan kesadaran dalam keluarga bahwa dunia virtual tidak dapat disamakan dengan interaksi langsung. ?Kita tetap harus berkomunikasi secara aktual dengan anak-anak kita. Kannggak cukup jika hanya dengan berbagi gambar atau informasi-informasi lewat gawai, tetap harus antara orang tua dan anak itu komunikasinya secara langsung supaya menumbuhkan rasa kebersamaan, rasa sayang, saling belajar, saling memahami dan juga merasakan menjadi satu keluarga,? bebernya.

Ia juga membagikan tips yang bisa dilakukan untuk mengasuh anak  di era digital. ?Misalnya usia anak satu sampai tiga tahun boleh sih dikasih gawai, tapi apa batasannya. Anak usia tiga sampai enam dan enam sampai sembilan tahun apa batasannya dan seterusnya,? pungkas Danti.

Diskusi ini diadakan Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas P3AP2KB bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.