Berita Nasional Terpercaya

Klarifikasi Kepala Sekolah Terkait Video Viral SMK 3 Yogyakarta

0

KOTAYOGYAKARTA, BERNAS.ID- Di media sosial, muncul video viral diduga murid SMK melakukan upaya penganiayaan kepada seorang guru dalam ruang kelas ketika ulangan. Setelah dilacak, video viral itu terjadi di SMK 3, Jetis, Kota Yogyakarta yang terletak di Jalan Robert Wolter Monginsidi No.2, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Namun, ketika dikonfirmasi, Kepala Sekolah SMK 3, Bujang Sabri membantah adanya upaya penganiayaan kepada guru yang diketahui bernama Pak Sujianto, Guru Teknik Kendaraan Ringan, pelajaran kejuruan jurusan otomotif.

“Kejadian yang di kelas itu tidak seperti di video berdasarkan kesaksian teman-teman sekelasnya. Tidak ada unsur kekerasan dan ancaman kepada guru dan siswa,” katanya di SMK 3 Jetis, Kamis 21 Februari 2019.

Untuk anak yang diduga melakukan upaya penganiayaan, Bujang menyebut berinisial OS, siswa kelas X. Ia pun menceritakan kronologi sebenarnya terkait video viral tersebut. “Ada dua siswa yang mainan HP ketika ulangan sehingga ada dua siswa yang diambil HPnya oleh gurunya. Dua-duanya diambil. Yang satu tidak bereaksi, yang satu bereaksi mau ngambil,” bebernya.

“Anaknya maju ke depan mau minta HP, gurunya mundur-mundur karena HPnya mau diminta kembali. Yang di video kayak seperti mau rebutan HP,” imbuhnya.

Lanjut tambahnya, ndilalah kok ada di tas di meja guru. “Itu tas gurunya ada laptopnya, terus disandera agar HPnya segera dikembalikan. Yang di video kan hanya sampai di situ. Guru mengatakan ikut ulangan dulu nanti dikembalikan setelah ulangan selesai,” ujarnya.

“HP tidak dikembalikan sampai ulangan selesai. Anak itu hanya tetap disuruh duduk ikut ulangan, tetapi tetap tasnya itu tetap dibawa oleh si anak karena gurunya itu khawatir kalau tasnya itu dibanting,” imbuhnnya.

Akhirnya, lanjut Bujang, tas itu akhirnya dibarter dengan HP dengan catatan tidak boleh digunakan untuk mencontek. “Aturannya memang kalau ulangan tidak boleh membuka HP, ya jangan membuka HP. Anak itu ikut ulangan sampai selesai. Sebetulnya, gurunya juga tidak merasa terancam dan endingnya juga tidak ada masalah,” jelasnya.

Untuk penyelesaian, pihak sekolah difasilitasi Kepala Sekolah telah melakukan mediasi untuk klarifikasi atas video viral tersebut dengan mengundang siswa pelaku, orangtuanya, Pak Guru Sujianto, dan disaksikan Kapolsek Jetis, Kompol Hariyanta. Terkait sangsi, pihak sekolah telah meminta orangtua dan siswa bersangkutan untuk meminta maaf kepada Pak Guru Sujianto untuk tidak mengulangi lagi. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.