Berita Nasional Terpercaya

Radikalisme Muncul Karena Otak Diisi, Hati Ditelantarkan

0

SLEMAN, BERNAS.ID-Guru Bangsa, Buya Syafii Maarif mengatakan radikalisme muncul seperti saat ini karena kurang dibendung. Ia mencontohkan sebuah ayat di Quran, yaitu Al Hujurat ayat 13 yang intinya mengatakan bahwa perbedaan atau keragaman multikulturalisme bisa menjadi kekuatan untuk membangun perumahan kemanusiaan kita dengan saling berbagi dan menolong

“Kesadaran menyadari itu terlambat. Caranya, nanti disadarkan dengan bahasa hati, tidak dengan kekerasan. Teror yang sudah membunuh banyak orang bisa didekati dengan hati,” ujarnya seusai membuka kegiatan ?Memperkuat Peran Auditor dan Pengawas Sekolah Dalam Mempromosikan Toleransi dan Multikulturalisme di Sekolah? di P4TK Matematika Yogyakarta, Condongcatur, Sleman, Senin 25 Maret 2019.

Untuk itu, menurut Buya, peran sekolah itu menjadi penting. “Di kurikulum, toleransi dimasukkan implisit saja. Agama tidak hanya memenuhi ranah pengetahuan atau kognitif saja, tapi afektif, moral, etika, dan rasa,” ujarnya.

“Otak diisi, tapi hati dibiarkan terlantar,” imbuhnya.

Sedangkan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy mengatakan kurikulum pelajaran agama bukan hanya ditinjau, tapi dengan Kementerian Agama bekerjasama dengan Kemendikbud untuk menata kembali kurikulum yang sebenarnya tidak hanya pelajaran agama, tapi juga Pancasila.

“Yang intinya, rohnya itu membangun semangat kebersamaan, toleransi, menjaga persaudaraan, dan persatuan,” ujarnya. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.