Berita Nasional Terpercaya

Menkominfo: Bela Negara Saat Ini, Memerangi Hoaks

0

SLEMAN, BERNAS.ID- Kemajuan teknologi yang cepat memberikan dampak yang positif sekaligus negatif. Di tahun politik saat ini pun kemajuan teknologi sering dipakai untuk menyebarkan berita palsu alias hoaks, khususnya media sosial.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara mengatakan bela negara menjadi kewajiban bagi setiap warga negara, termasuk wartawan.

“Februari tahun 2019, Kominfo temukan 353 hoaks. Peran jurnalis sangat besar dan strategis, terutama dari media arus utama,” katanya dalam workshop pendidikan peningkatan kesadaran bela negara pekerja media tingkat nasional bertema “Membangun Sumber Daya Manusia dengan Disiplin Nasional” Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, Rabu 27 Maret 2019.

Rudiantara pun menyebut media arus utama semakin meningkat kepercayaannya. “Indonesia berada di urutan no dua untuk kepercayaan media arus utama di dunia menurut sebuah survei di tahun 2018.

Bukan tanpa sebab dipercaya masyarakat, Rudiantara mengatakan media arus utama selalu mengedepankan aspek kode etik dalam menjalankan tugasnya. “Senantiasa cek dan ricek, memberikan ruang yang sama kepada kedua pihak,” ujarnya.

Ia pun menyebut Kominfo setiap hari memberikan laporan hoaks, yang sudah diverifikasi dan validasi. “Setiap hari melakukan penyisiran dan laporan dari masyarakat,” tuturnya.

“Untuk itu, bela negara saat ini memerangi hoaks dan merupakan kewajiban kita, khususnya jurnalis yang tidak hanya menulis, tapi memberikan hal-hal Informasi yang benar berdasarkan kode etik,” tambahnya.

Sedangkan, Dr Agus Sunarya selaku Dewan Pertimbangan Serikat Perusahaan Pers (SPS) mengatakan di tengah gempuran teknologi asing, negeri ini membutuhkan generasi muda yang memiliki jati diri yang kuat, berjiwa patriot, tabah, kuat, dan memiliki leadership yang kuat.

“Dalam kemajuan teknologi berupa kecepatan dalam penyampaian informasi, kadang-kadang kita tidak mengindahkan kualitas informasi yang sampai. Tidak mengindahkan keakuratan informasi sehingga hoaks,” katanya.

Untuk itu, pers sebagai media informasi, pendidikan, dan kontrol sosial, menurut Agus mengambil peran yang lebih untuk ke arah yang lebih baik dengan memegang kode etik.

“Pers selalu menguji informasi dan berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini. Dibutuhkan generasi muda dengan daya tangkal yang handal dalam rangka menghadapi dinamika yang kompleks, termasuk hoaks,” ujarnya.

Sementara itu, Kadispen TNI AU, Novyan Samyoga berharap dengan workshop ini dapat memberikan manfaat sehingga dapat ditularkan pada orang-orang terdekat dan generasi muda.

“Harapannya, akan membentuk kader-kader potensial yang memiliki patriotisme dan nasionalisme,” tandasnya. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.