Berita Nasional Terpercaya

Kraton Yogyakarta Serahkan Ubo Rampe Labuhan Merapi

0

SLEMAN,BERNAS.ID-Kraton Yogyakarta menyerahkan ubo rampe (perlengkapan) untuk prosesi labuhan Merapi kepada juru kunci Merapi Mas Kliwon Surakso Hargo atau akrab dipanggil Mas Asih, Sabtu pagi 6 April 2019.

Secara simbolis, ubo rampe tersebut diserahkan oleh perwakilan Kraton Yogyakarta, KRT Widyo Bayu kusumo kepada Camat Cangkringan, Mustadi yang mewakili Pemerintah Kabupaten Sleman di pendopo kantor kecamatan setempat.

Ada 11 macam ubo rampe diserahkan, yaitu delapan jenis kain: Sinjang Cangkring, Sinjang Kawung Kemplang, Semekan Gadhung, Semekan Gadhung Mlathi, Semekan Bangun Tulak, Kampuh Poleng Ciut, Dhestar Dara Muluk, dan Paningset Udaraga, masing-masing berjumlah satu lempar. Uba rampe lainnya, yaitu satu wadah Sela (kemenyan), Ratus (taburan menyan) dan lisah konyoh (minyak wangi), yatra tindhih (uang tindih) satu amplop serta Ses Wangen (rokok harum) sebanyak 10 biji. 11 macam ubo rampe ini dijadikan satu dalam kotak kecil.

Selain menyerahkan ubo rampe, Kraton juga menyerahkan tali asih untuk juru kunci Merapi Mas Kliwon Surakso Hargo

Setelah menerima ubo rampe, Camat Cangkringan menyerahkannya kepada juru kunci gunung Merapi Mas Asih. Setelah itu, ubo rampe untuk labuhan Merapi itu dibawa ke petilasan kediaman mbah Maridjan di Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan.

Baru pada hari Minggu pagu besok (7/4/2019), sekitar pukul 06.00 WIB, ubo rampe akan dilabuh di Bukit Sri Manganti, lereng Merapi sekira 1,5 km arah utara Kinahrejo.

Untuk prosesi syukuran labuhan Merapi, di petilasan kediaman Mbah Maridjan akan digelar  beberapa kegiatan, seperti gelar  budaya dan  prosesi wilujungan serta  pentas wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Abu dari Magelang.
 
KRT Widyo Bayu Kusumo mengatakan secara umum untuk prosesi labuhan tidak ada perubahan, tetap sama dengan tahun sebelumnya, tetap berpedoman pada pakemnya. Sedangkan, kegiatan labuhan Merapi sendiri dalam rangka jumenengan Raja Kraton Yogyakarta.

?Selain itu juga sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan dan leluhur yang telah menjaga gunung Merapi. Sehingga terjalin komunikasi dan hormanisasi,? kata KRT Widyo Bayu Kusumo.

Hal yang sama juga diungkapkan juru kunci Merapi Mas Asih. Ia mengatakan tidak mendapat wangsit khusus dari Kraton Yogyakarta ataupun dari almarhum ayahnya, Mbah Maridjan terkait ritual magis Kraton yang akan dipimpinnya. 

“Tidak ada yang khusus, pesan Sultan supaya dilaksanakan dengan baik dan mengikuti proses,? jelasnya.

Dengan adanya, labuhan Merapi ini, Mas Asih berharap masyarakat Cangkringan khususnya dan Yogyakarta dapat hidup aman dan tentram, termasuk dapat menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.