Berita Nasional Terpercaya

Tahun ke Tahun, Penanaman Modal di Sleman Terus Naik

0

SLEMAN, BERNAS.ID- Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Kabupaten Sleman mengalami peningkatan, baik jumlah unit, investasi, dan penyerapan tenaga kerja. Penanaman modal di Sleman dalam bentuk industri konveksi seperti pakaian jadi atau sarung tangan dan industri manufaktur yang menghasilkan sparepart mobil dan peralatan medis.

Triana Wahyuningsih, Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (DPPMT) mengatakan dalam kurun lima tahun terakhir, mengalami peningkatan, baik jumlah unit, investasi, dan penyerapan tenaga kerja.

Dari data, DPPMT Sleman, Triana menyampaikan pada tahun 2018 jumlah UMKM di Sleman sebanyak 36.653 UKM atau meningkat 16.3% dari tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut 97% adalah UKM dengan skala usaha mikro, 2,57% adalah UKM dengan skala usaha kecil, serta usaha menengah sebanyak 0,08%. Keberadaan UKM di Kabupaten Sleman mampu menyerap 70.043 tenaga kerja.

“Dengan adanya OSS (online single submission) atau aplikasi sistem perijinan terpadu terintegrasi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM RI) memberikan dampak kenaikan,” katanya dalam Forum Komunikasi Investasi Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Kabupaten Sleman di salah satu hotel yang terletak di kawasan Jalan Magelang, Selasa 9 April 2019.

Sedangkan, Arjunandir, Kepala Bidang Penanaman Modal, DPMMT Kabupaten Sleman, mengatakan penanaman modal di Sleman trennya tetap naik dari tahun ke tahun. “Adanya OSS atau aplikasi sistem perijinan terpadu terintegrasi, ada kenaikan jumlah,” ujarnya.

“Untuk investasi di atas 500 juta ke atas, yang sudah kita  catat dan rekap, sudah ada sekitar 550, padahal data rekap PMDN awal kemarin, kita rekab 188,” katanya.

Namun, untuk LKPM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal) online yang menjadi kewajiban, Arjunandir menyebut masih minim sekali laporannya, yaitu baru 20 persen dari jumlah keseluruhan, padahal pihaknya sudah melakukan pantauan ke lapangan.

“Untuk itu, perlu dilakukan forum-forum seperti ini untuk diketahui kesulitannya ada di mana,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan Sleman memiliki berbagai potensi ekonomi yang masih terbuka lebar dan menarik investor untuk mengembangkan investasi di berbagai bidang usaha. “Potensi di berbagai bidang usaha tersebut didukung dengan lokasinya yang terletak di jalur ekonomi regional sebagai penghubung aktivitas pariwisata Jawa Tengah dan DIY,” tuturnya.

“Potensi ini juga didukung dengan ketersediaan tenaga kerja terdidik dan terampil, masyarakat yang ramah, heterogenitas, kemudahan aksesibilitas, keamanan yang kondusif, serta ketersediaan infrastruktur jalan, listrik dan air yang dibutuhkan investor dalam kapasitas yang memadai,” tambahnya.

Peningkatan derajat perekonomian secara holistik, menurut Sri perlu didukung dengan peningkatan investasi bagi pertumbuhan UMKM sehingga mampu bersaing dalam mekanisme pasar dengan pelaku ekonomi lainnya dan mampu beradaptasi dengan perubahan menghadapi pasar bebas ASEAN.

“Perlu saya sampaikan pula bahwa dalam mengembangkan usaha di Kabupaten Sleman, saya berharap agar investor senantiasa bisa memegang komitmen untuk memanfaatkan tenaga kerja lokal. Untuk memudahkan proses dan prosedur perijinan bagi UMKM, saat ini pelayanan pengembangan usaha dan investasi di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Sleman telah dilaksanakan secara terstandar dan transparan baik proses maupun pembiayaannya,” tandasnya. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.