Berita Nasional Terpercaya

Sejuknya Padusan di Pemandian Clereng Kulonprogo

0

KULONPROGO, BERNAS.ID — Bagi masyarakat Jawa acara padusan sudah menjadi sebuah tradisi dan budaya dalam rangka menyambut datangnya bulan Ramadhan. Karena acara padusan dianggap sebagai kegiatan ritual bersuci dan mempersiapkan diri guna menjalankan ibadah puasa. Kegiatan padusan tersebut dilakukan oleh masyarakat di kolam-kolam renang atau tempat pemandian yang ada di beberapa obyek wisata alam, salah satunya adalah di Pemandian Clereng, yang berada di Dusun Mrunggi, Kelurahan Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kepala Unit Sendangsari (Clereng) PDAM Kulonprogo, Muhammad Santosa, Minggu (05/05/2019), kepada Bernas.id, mengatakan, bahwa kolam renang atau pemandian Clereng setiap acara tradisi padusan jelang bulan Ramadhan termasuk salah satu tempat yang favorit bagi masyarakat Kulonprogo maupun masyarakat dari luar, seperti dari Sleman, Kota Yogyakarta, dan Bantul.

?Pemandian Clereng sebagai tempat favorit untuk padusan, karena airnya jernih langsung dari mata air pegunungan. Mempunyai pemandangan yang indah dan sejuk, dengan dikelilingi indahnya Bukit Menoreh. Pengunjung pun bisa menikmati padusan di mata air atau kolam renang yang sudah disediakan. Ada dua kolam renang, untuk dewasa dan anak-anak berkedalaman setengah meter,?papar Santosa, yang juga sebagai Kepala Produksi AIRku, air kemasan produk PDAM Kulonprogo yang menjadi andalan program Bela Beli Kabupaten Kulonprogo.

Lebih lanjut, Santosa, menjelaskan, bahwa ada peningkatan secara signifikan pengunjung di Pemandian Clereng setiap ada kegiatan padusan, seperti halnya pada hari ini (Minggu, 5/5) dari tiket yang terjual telah mencapai 400 lebih, dengan harga tiket tetap sama seperti hari biasa Rp 4.000 per orang. Selain untuk kolam renang, mata air Clereng juga sebagai pasokan PDAM Kulonprogo dan bahan baku produk AIRku, sebagian lagi untuk memenuhi sarana irigasi pertanian di sekitarnya.

Sementara itu, PDAM Kulonprogo mendistribusikan air tersebut untuk daerah Kota Wates dan sekitarnya, termasuk Kecamatan Pengasih dan Temon, dengan menggunakan sistem pengolahan lengkap dengan Instalasi Pengolahan Air (IPA). Debit yang diolah mencapai 100 liter perdetik dengan dua IPA.

?Pada jam sibuk distribusi air bisa mencapai 150 liter perdetik, ditambah pengolahannya memakai Slow Send Filter. Adapun debit mata air Clereng pada musim kering (kemarau) hanya 250 liter perdetik dan pada musim basah (hujan) bisa mencapai 480 liter perdetik. Oleh karena itu, bagi kami kelestarian alam dan pepohonan di sekitarnya mutlak harus dijaga sebab sangat berpengaruh terhadap keberadaan mata air,? pungkasnya. (ted)

Leave A Reply

Your email address will not be published.