Berita Nasional Terpercaya

Kantong Parkir Sekitar Malioboro Bakal Ditambah?

0

YOGYA, BERNAS.ID – Pemerintah Kota Jogja saat ini mendorong beberapa pihak untuk bisa memberikan dukungan terhadap pengembangan kawasan Malioboro. Salah satunya khususnya dalam penyediaan kawasan parkir yang memadai.

?Salah satunya adalah berkoordinasi dengan PT KAI untuk bisa menambah kapasitas parkir di bawah tanah. Ini baru sebatas usulan saja, tetapi terus kami upayakan agar bisa direalisasikan,? kata Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Senin (25/6/2019).

Heroe berpendapat jika parkir bawah tanah di bawah kawasan Stasiun Tugu milik KAI bisa direalisasikan, maka akan ada tambahan kapasitas parkir untuk sekitar 1.200 mobil.

Walaupun demikian, dirinya menyadari jika realisasi pekerjaan pembangunan parkir bawah tanah di kawasan stasiun tersebut bukan pekerjaan yang mudah karena ada beberapa kendala yang akan dihadapi, di antaranya status lahan hingga biaya yang harus dikeluarkan.

Selain di kawasan Stasiun Tugu, usulan penambahan parkir bawah tanah tersebut juga diwacanakan dibangun di beberapa titik lain seperti di Pasar Beringharjo atau di kawasan sekitar Benteng Vredeburg hingga Taman Pintar. 

?Hanya saja, untuk kawasan ini ada kendala pada faktor akses yang dinilai sulit,? katanya.

Heroe juga sempat melontarkan rencana pembangunan parkir bawah tanah di kawasan Stadion Kridosono sejalan dengan penataan kawasan tersebut.

Keterbatasan parkir di sekitar kawasan Malioboro selalu muncul sebagai permasalahan yang dihadapi Kota Yogyakarta saat libur panjang, seperti Lebaran.

Di kawasan Malioboro, terdapat tujuh kantong parkir yang dikelola pemerintah maupun swasta. Kantongparkir dari pemerintah memiliki kapasitas 300-400 mobil, 70-80 bus dan sekitar 4.000 sepeda motor. 

?Kapasitas tersebut belum cukup,? ujarnya.

Karena itu, untuk mengantisipasi kepadatan saat libur panjang menurut Heroe perlu dilakukan upaya jangka pendek yaitu dengan memetakan lahan-lahan kosong yang bisa ditempati untuk parkir insidental.

?Misalnya meminta pemilik lahan kosong untuk menyediakan lahannya sebagai lahan parkir sementara,? katanya.

Nantinya, juga diwacanakan mengenai penyiapan moda transportasi tradisional seperti becak dan andong di tempat parkir untuk mengantarkan wisatawan menuju tempat wisata. 

?Tentunya, dengan rute yang tetap dan tarif yang tetap. Harapannya, wisatawan pun tidak kesulitan menuju tempat wisata,? tandas Heroe. (den)

Leave A Reply

Your email address will not be published.