Berita Nasional Terpercaya

Perpustakaan DEPSA SMPN 1 Depok Jawab Tantangan Zaman

0

SLEMAN, BERNAS.ID- Menanggapi tuntutan zaman, perpustakaan sekolah tidak boleh hanya sebagai pusat informasi saja, tetapi juga sebagai tempat untuk ruang beraktivitas yang kreatif (experience center). Hal ini seperti yang dilakukan Perpustakaan Depok Satu (Depsa) di SMPN 1 Depok Sleman yang memberikan berbagai fasilitas seperti ruang multimedia, panggung ekspresi, dan ruang ekspresi, bahkan sudah ada layanan e-book.

Belum lama ini, Perpustakaan Depsa juga meraih Juara II Lomba Perpustakaan Sekolah se-Kabupaten Sleman Tahun 2019.

Kepala Sekolah SMPN 1 Depok Sleman, Sukendar, MPd mengatakan Perpustakaan Depsa memang diharapkan ke depannya bisa menjadi benar-benar bermakna sebagai sumber belajar anak-anak selain sebagai pusat informasi. “Proses penyempurnaan akan terus-menerus dilakukan agar semakin baik,” katanya ke Bernas.id, Jumat 28 Mei 2019. 

“Kami memiliki tiga tenaga perpustakaan yang selalu siap melayani secara manual dan online. Kami juga memiliki ruang tersendiri untuk koleksi referensi, serta memiliki empat komputer yang bisa melayani ebook dengan 350 koleksi,” imbuhnya.

Ia pun mengatakan di SMPN 1 Depok yang memiliki 568 siswa, mempunyai jam khusus untuk kegiatan literasi yang terbimbing pada hari Jumat selama 25 menit. “Anak-anak dan guru akan berkegiatan literasi dengan dukungan koleksi dari perpustakaan untuk referensi,” tukasnya.

Terkait Perpustakaan Depsa juga memiliki panggung ekspresi, Sukendar menyebut wahana tersebut sering digunakan untuk anak-anak di akhir semester untuk berekspresi. “Ekpresi yang merupakan hasil literasi anak, misal anak-anak membaca buku tentang legenda lalu diekspresikan dalam bentuk drama. Juga sebagai wahana kegiatan untuk kegiatan literasi anak misal menulis puisi,” bebernya.

Sukendar juga mengatakan berbekal dengan kartu OSIS, peserta didik secara otomatis bisa meminjam buku koleksi tanpa harus diberikan dengan persyaratan yang sulit. “Kami juga memiliki media sosial untuk mempromosikan koleksi buku terbaru melalui YouTube, Facebook, Instagram, Twitter, dan Instagram. Yang diunggah untuk memperkenalkan atau promosi koleksi buku baru dan kegiatan-kegiatan yang ada di perpustakaan,” ujarnya.

Ke depan, Sukendar menyampaikan akan ditambah dengan penyempurnaan layanan yang berbasis IT agar lebih bagus lagi. “Saat ini buku-buku sedang dalam proses barcode sehingga tahun ajaran baru sudah bisa,” katanya.

Ia pun mengatakan Perpustakaan Depsa juga mempunyai sudut-sudut baca di luar perpustakaannya, misal di dalam kelas-kelas, di gasebo, di kantin, di Mushola, dan di UKS. “Misal di kantin ada buku terkait makanan yang sehat atau bergizi atau di Masjid buku tentang referensi Islam,” katanya.

Perpustakaan Depsa ini pun sudah mendapatkan kunjungan dari asesor Perpusnas RI pada hari Rabu (26/6) kemarin. Sukendar menceritakan bahwa asesor merespon bagus dan mengapresiasi atas realisasi yang dilakukan sekolah agar perpustakaan Depsa menjadi perpustakaan sekolah yang layak. “Masih juga ada catatan yang harus kami penuhi dalam satu Minggu untuk dikirim ke Jakarta. Setelah itu, akan mendapatkan sertifikat perpustakaan sekolah yang layak,” ucapnya.

“Kami akan meningkatkan tenaga perpustakaan semakin profesional dengan dikirim mengikuti diklat. Kami akan menambah luas ruang multimedia. Tahun ajaran baru, kami akan memberikan reward yang aktif dan menghasilkan karya,” tambahnya.

Sedangkan, Kepala Perpustakaan SMPN 1 Depok Sleman, Ibu Darini Sunartih SPd menjelaskan untuk koleksi buku, terbagi dalam fiksi, non-fiksi, dan buku terkait pembelajaran. “Untuk koleksi perpustakaan ada 2711 judul buku dengan 5174 eksemplar buku. Untuk Ebook 377. Sedangkan, untuk detil, non-fiksi ada 2592 judul buku dan fiksi 119 buku,” jelasnya.

Sementara itu, Rizqianna Nurmasari dari Kelas 8A mengatakan Perpustakaan Depsa sangat memberikan manfaat kepadanya sehingga bisa membawa dirinya meraih Juara 1 Lomba Esai se-Kabupaten Sleman. “Saya sering membaca buku di perpustakaan. Sering menghabiskan waktu di perpustakaan. Lumayan sering ke perpustakaan dengan meminjam buku,” ujarnya.

Artikel yang ditulis Rizqianna Nurmasari berjudul “Membangun Generasi Cerdas Tanpa Hoaks”. Menurutnya, generasi muda saat ini sering menjadi korban hoaks. ” “Hoaks dapat diatasi dengan sering membaca buku dan meningkatkan budaya kritis. Harapan ke depan, perpustakaan Depsa bisa menambah koleksi bukunya lagi,” tandasnya. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.