Berita Nasional Terpercaya

Asa Baru bagi Kawasan Transmigran Rasau Jaya Kalbar dari KKN PPM UGM

0

Bernas.id- Kini ada asa baru yang muncul bagi masyarakat di kawasan transmigrasi Desa Rasau Jaya Satu dan Rasau Jaya Tiga, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar) untuk memperoleh air bersih. Pasalnya, sejak kawasan transmigrasi bertanah gambut tersebut dibuka tahun 70-an, para penduduk transmigran masih terkendala untuk bisa mengonsumsi air yang jernih.

Harapan warga transmigran Rasau Jaya tersebut semakin kuat ketika Tim KKN PPM (Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pengabdian Masyarakat)  UGM bekerjasama dengan Direktur Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) diterjunkan ke daerah tersebut, salah satunya dengan inovasi penjernih air.

Baca juga: Apa Itu Jurusan Sistem Informasi? Inilah Mata Kuliah dan Prospek Kerjanya

Diceritakan Suhartono (56), Camat Rasau Jaya bahwa masyarakatnya selama ini mendapatkan air untuk dikonsumsi melalui sumur gali dan air sungai dengan kualitas air yang masih terasa asam. “Untuk sumur sudah berwarna putih, tetapi masih ada asam-asamnya. Untuk darurat, bisa saja (diminum-red) dengan rasa tidak enak, tapi selama ini, kami masih memakai air hujan,” ujarnya.

Ia pun bercerita kalau musim kemarau, pihaknya harus mendatangkan air bersih PDAM dengan tangki berkapasitas 5000 liter dengan harga 2-3 juta karena jaraknya sekitar 45 kilometer dari Kota Pontianak. “Saya berharap Pemerintah mendukungnya untuk program dari KKN UGM karena sangat penting air yang bisa dikonsumsi. Mininal ada di titik-titik rumah ibadah dan kampung difasilitasi ada penyulingan air tersebut,” tuturnya.

Sedangkan, Koordinator mahasiswa KKN, Monika Listania Yuliandari, menerangkan bahwa air di desa tersebut, terutama air sungai berwarna merah kecokelatan dengan kadar TSS (total suspended solid) 232 mg/L dan pH yang mencapai angka 3-4. Tim KKN UGM pun memberikan solusi dengan membuat penjernih air yang dapat menurunkan kadar TSS menjadi 68 mg/L dengan pH 6-6,5 sehingga lebih layak digunakan untuk aktivitas mandi, cuci, dan kakus.

Baca juga: 5 Universitas Jurusan Sistem Informasi Terbaik di Indonesia

Sementara itu, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan berharap ke depannya bahwa KKN UGM ini bisa menjadi bahan diskusi lanjutan untuk mengeluarkan ide-ide baru soal pertanian, sanitasi, wisata desa, dan perekenomian kerakyatan. “KKN itu tidak hanya selesai begitu saja, tetapi ada kelanjutan, sebab kualitas air bersih dan sanitasi menjadi masalah mendasar di Kubu Raya karena menjadi faktor kesehatan masyarakat yang salah satunya memengaruhi masalah stunting sehingga produktivitas akan meningkat,” tuturnya.

“Perolehan air selama ini memang masih tradisional dan harus terus mencari formulanya. Kalau sekarang memang belum bisa untuk minum, masih untuk MCK,” imbuhnya.

Bupati pun meyakini dengan mudahnya memperoleh air bersih maka dampaknya akan bisa mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat dan produksi pangan. “Kita perlu memaksimalkan hal tersebut, lalu terus mencarikan solusi tersebut karena di kawasan transmigrasi terbesar ini memiliki 31 jumlah desa. Ini juga akan menjadi peluang untuk memaksimalkan aset dan revitalisasi yang telah dibangun Kementerian Transmigrasi sehingga menjadi optimal,” katanya.

Baca juga: 13 Universitas Jurusan Akuntansi Terbaik Indonesia dan Luar Negeri

Untuk itu, Dirjen PKT Kemendes PDTT, Muhammad Nurdin sangat mendukung KKN PPM UGM di Kubu Raya karena bisa membangun kawasan transmigrasi dengan beragam disiplin ilmu. “KKN dari UGM ini pas sekali karena terdiri dari berbagai disiplin ilmu. Ini pas sekali karena pendekatan kita pembangunan kawasan,” ujarnya.

Ia pun meyakini potensi yang ada 42 ribu hektar lebih di Kubu Raya jika dikembangkan dengan berbagai disiplin ilmu dari para akademisi melalui KKN akan bisa menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan ekonomi rakyat. “Kalau dikapitalisasi SDMnya, kelembagaan, infrastruktur pendukung untuk produksi, pasca panen, dan bisnis modelnya akan bisa menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan ekonomi rakyat. Itu yang kita kerjasamakan di KKN tematik ini yang sejalan dengan Kementerian,” tambahnya.

Menurut Dirjen PKT Kemendes PDTT, Muhammad kerjasama dengan kampus perlu dilakukan utamanya dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sejalan dengan program revitalisasi fisik yang mencakup infrastruktur serta proses produksi. “Jika program ini berjalan sukses, maka akan dijadikan model untuk diterapkan di tempat-tempat lain,”katanya.

Baca juga: Daftar Universitas Kuliah Jurusan Bisnis Manajemen di Indonesia

Program KKN di Rasau Jaya terangkum dalam empat fokus utama, yaitu pembangunan berkelanjutan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, agroindustri 4.0, dan revitalisasi kesehatan. Penjernihan air menjadi salah satu fokus utama karena kondisi air sungai yang banyak dimanfaatkan masyarakat untuk aktivitas sehari-hari tidak jernih.

Instalasi pemurnian air dibuat menggunakan material yang terjangkau dan mudah diperoleh, dengan proses yang meliputi koagulasi, sedimentasi, dan filtrasi. Dalam proses tersebut, air sungai dipompa dan dialirkan melewati klorin yang berfungsi untuk membunuh bakteri. Lalu, air tersebut ditampung ditandon untuk mengalami proses koagulasi dengan penambahan pH up dan PAC dan kemudian diendapkan. Air yang telah jernih kemudian difilter untuk menghilangkan sisa material sisa padatan ke dalam tangki penyimpanan untuk kemudian digunakan.

Di samping itu, tim KKN UGM juga akan memugar objek pariwisata berupa taman bunga di Rasau Jaya Tiga yang dikenal sebagai Rajati Flower Garden. “Beberapa program sudah dilaksanakan dan akan dilanjutkan hingga tanggal 18 Agustus mendatang,” tutup Ahmad Agus Setiawan, ST, MSc, PhD, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) saat mengunjungi lokasi UGM bersama pimpinan universitas dan Pemkab Kubu Raya, Sabtu (27/7). (jat)

Baca juga: 6 Sertifikasi Akuntansi Bagi Profesi Akuntan di Indonesia

Leave A Reply

Your email address will not be published.