Berita Nasional Terpercaya

Di UPN, Menhan Ingin Ada Kurikulum Pancasila

0

SLEMAN, BERNAS.ID- Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia, Ryamizard Ryacudu menegaskan bahwa sudah menjadi tugas kita bersama untuk mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa, terutama kalangan mahasiswa. Untuk itu, ia memberikan pembekalan kebangsaan terhadap ribuan mahasiswa baru Universitas UPN Veteran Yogyakarta mengenai perkembangan dan ancaman perang modern terhadap bangsa Indonesia.

Menhan pun mengajak agar nilai-nilai Pancasila terus tercermin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena saat ini sedang terjadi perang mindset. Menurut Menhan, perang mindset ini terwujud dalam ideologi radikal yang ingin mendirikan negara khilafah seperti ISIS. “Perang Modern ini akan terus mempengaruhi hati dan pikiran rakyat dengan tujuan untuk membelokkan pemahaman terhadap ideologi negara.

Baca juga: Apa Itu Jurusan Sistem Informasi? Inilah Mata Kuliah dan Prospek Kerjanya

Metode operasional perang ini dilakukan melalui infiltrasi ke dalam dimensi intelijen, militer, pendidikan, ekonomi, ideologi, politik,.sosial budaya/kultur dan agama, bantuan-bantuan, kerja sama berbagai bidang dan media/informasi,” katanya dalam kuliah umumnya di Auditorium UPN Yogyakarta, Senin 13 Agustus 2019.

Menhan mengatakan pembekalan ini perlu untuk mahasiswa baru karena masih suci belum terpengaruh paham-paham sesat. “Yang jelas, ini kan masih baru, masih suci. Kita bekali hal-hal yang berguna untuk bangsa dan negara ini, terutama masalah Pancasila. Pancasila harus diketahui betul, dihayati betul bahwa Pancasila itu pemersatu bangsa, alat perekat bangsa,” tuturnya.

“Kalau (Pancasila-red) itu hilang, bangsa ini akan lepas. Bangsa ini akan hancur. Itu (mahasiswa baru-red) harus tahu. Kalau bangsa ini hancur, pasti terjadi perang saudara,” imbuhnya.

Untuk itu, Menhan menegaskan harus ada kurikulum Pancasila kalau tidak suka dengan Pancasila, silakan keluar. Terkait Enzo calon taruna akmil yang terindikasi HTI, Menhan memastikan kalau disinyalir, dia berubah untuk setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia dan setia kepada Pancasila, tidak ada masalah. “Yang masalah kalau dia tetap mempertahankan khilafah, dia harus keluar. Tidak ada tawar-menawar, Pancasila harus nomor satu,” tandasnya. (jat)

Baca juga: 5 Universitas Jurusan Sistem Informasi Terbaik di Indonesia

Leave A Reply

Your email address will not be published.