Berita Nasional Terpercaya

Kakak Kandung Iriana Jokowi Terkena Rotasi Guru Sesuai Zonasi

0

JAKARTA, BERNAS.ID – Pemerintah sudah memberlakukan rotasi guru sesuai zonasi. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyebut Haryanto, yang merupakan kakak kandungnya Ibu Negara, Iriana Jokowi, salah satu yang terkena rotasi dari sekolah tempat dia mengajar.

?Solo sudah melakukan rotasi. Bahkan kakaknya Ibu Negara juga terkena rotasi. Selain Solo, Malang juga sudah melakukan rotasi. Kalau di kota Surabaya, rata-rata sudah,? jelas Muhadjir di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (14/8/2019).

Kata Muhadjir, kakak Iriana berprofesi sebagai guru SMP di Solo. Dia memastikan pihaknya tidak akan tebang pilih terkait pelaksanaan rotasi guru.

?Pokoknya kebijakan ini tidak ada hak-hak istimewa. Siapa pun harus mengikuti aturan. PPDB juga begitu, keponakan saya nggak lolos, ya silakan saja,? ujarnya.

Menurutnya, rotasi untuk guru SD kemungkinan dilakukan enam tahun sekali. Sedangkan untuk guru SMP, SMA dan SMK rencananya maksimal empat tahun sekali.

?Jadi rotasinya hanya di zona saja. Tidak perlu antar daerah, apalagi provinsi, jadi guru-guru jangan resah. Jadi per zonasi dulu kita mulai,? jelas Muhadjir.

Nantinya, regulasi mengenai zonasi akan diperkuat menjadi bentuk regulasi. Di dalamnya akan mencakup mengenai regulasi sistem rotasi guru.

?Insya Allah tahun depan sudah ada peraturan yang baku,? ucap Muhadjir.

Kepala Dinas Pendidikan Surakarta Etty Retnowati membenarkan kakak Iriana Jokowi terkena rotasi berdasarkan zonasi. Dijelaskannya, Haryanto sudah terkena rotasi guru sejak 2015. Kota Solo telah menerapkan sistem zonasi kepada siswa dan guru SD-SMP sejak 2015.

?Begitu Pak Haryanto terkena pada 2015, sebelumnya beliau guru olahraga di SMPN 19, saat ini mengajar di SMPN 10,? ungkap Etty.

Etty mengatakan Haryanto terkena rotasi karena sudah 30 tahun mengajar di SMPN 19. Rotasi periode pertama menyasar ke semua guru yang mengajar di satu sekolah selama lebih dari 20 tahun.

Adapun tujuan rotasi guru yang dilakukan Dinas Pendidikan Surakarta agar guru memiliki pengalaman yang lebih luas. Selain itu, rotasi akan semakin mendekatkan dengan tempat tinggal.

?Salah satu alasannya tidak ada senioritas, bisa menambah wawasan guru. Jadi tidak dari awal sampai pension di satu sekolah saja. Diharapkan bisa menularkan virus positif, juga menambah rekan baru,? pungkasnya. (sbh)

Leave A Reply

Your email address will not be published.