Bocoran dari Jokowi, Ada Menteri Usianya 25 Tahun
JAKARTA, BERNAS.ID – Presiden RI terpilih hasil Pilpres 2019, Joko Widodo, mengungkapkan desain kabinetnya pada periode kedua mendatang. Dari usia, latar belakang, hingga dibentuknya kementerian baru.
Jokowi soal desain kabietnya itu saat bertemu dengan pemimpin redaksi media massa di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/8/2019). Dalam pertemuan itu, Jokowi tidak menyebutkan secara spesifik nama menteri yang dimaksud.
Dia hanya menyebutkan sejumlah kriteria. Kata Jokowi, kabinetnya nanti akan diisi kalangan generasi muda. Bahkan ada menteri yang berusia di bawah 30 tahun.
?Nanti ada menteri yang usianya 25, di bawah 30, dan di bawah 35 tahun,? ucap Jokowi.
sedangkan dari latar belakang, Jokowi menyebut porsi untuk menteri dari kalangan profesional sebesar 55 persen, sedangkan kalangan parpol 45 persen. Ia menginginkan para menteri itu dapat bekerja cepat secara fokus dan terukur.
?Komposisinya 45 persen parpol, 55 persen profesional,? ucap Jokowi.
Sedangkan untuk posisi Jaksa Agung, dia menyatakan bukan dari partai politik.
Saat ini, kursi Jaksa Agung diisi M Prasetyo, yang merupakan kader Partai Nasdem. Jokowi mengatakan dirinya akan membuat perubahan di kabinet periode keduanya. ?Jaksa Agung pasti bukan dari parpol,? tuturnya.
Mengenai akan dibentuk kementerian baru, dia menjawab, dirinya akan mengubah nomenklatur kementerian, tapi jumlahnya tetap 34. Salah satu perubahan adalah Jokowi akan membentuk kementerian yang fokus menangani investasi.
?Secara jumlah bisa sama, tapi ada kementerian yang dilebur. Misal Menteri Luar Negeri juga meng-handle diplomasi ekonomi,? paparnya.
?Ada juga Kementerian Investasi, akan konsentrasi di digital dan kreatif,? lanjutnya.
Kapan pengumuman komposisi Kabinet Indonesia Kerja (KIK) Jilid II akan diumumkan? Ia memperkirakan sebelum pelantikan dirinya dan KH Ma?ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada Oktober mendatang. Dia mengatakan susunan kabinet untuk periode kedua ini telah final.
?Kabinet bisa diumumkan kapan saja, nggak perlu nunggu Oktober,? pungkas Jokowi. (sbh)