Berita Nasional Terpercaya

Kominfo: Teknologi Mengubah Segalanya

0

SLEMAN, BERNAS.ID- Dunia saat ini sedang dihadapkan pada tantangan era revolusi industry 4.0 dengan segala kegiatannya yang terhubung dengan internet. Di saat yang bersamaan, Indonesia diuntungkan dengan jumlah penduduk usia produktif yang besar.

Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik lndonesia, Prof Dr Henri Subiakto, SH, MA mengatakan untuk menciptakan generasi unggul di era 4.0 maka mau tidak mau harus siap menghadapi perkembangan yang sangat cepat. “Kalau tidak bisa mengikuti, kita akan terdisrupsi atau ketinggalan karena ini kehendak sejarah,” katanya dalam Sidang Senat Terbuka dan Orasi Ilmiah dalam rangkaian penutup Milad UNISA ke-28 Yogyakarta tahun 2019 bertema ?Budaya Unggul Unisa untuk kemajuan Bangsa?, Rabu 2 Oktober 2019.

“Saat ini, kita memerlukan sumber daya manusia yang kreatif, inovatif, dan mau bekerjasama. Yang selalu berpikir kreatif dan produktif dan teknologi sebagai komplementer,” imbuhnya.

Ia pun mengajak sebagai warga negara Indonesia harus banyak bersyukur atau harus optimis karena Indonesia ini negara yang sangat besar, misal penerbangan Sabang-Merauke itu seperti penerbangan Jakarta-Jeddah. “Kalau di belahan bumi lain, akan banyak terdiri dari berbagai negara makanya jangan heran kalau Indonesia beragam suku, kebudayaan, dan agama. Ini warisan yang harus kita jaga,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menyebut 265 juta warga negara Indonesia yang merupakan potensi pasar yang besar, misal pengusaha batik. “Pasarnya sangat besar sekali. Kita juga negara dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 5 persen selama lima tahun terakhir. Banyak negara lain untuk mencapai 3 persen saja sulit,” katanya.

Untuk itu, ia menyampaikan Kominfo saat ini sedang bekerja untuk menghubungkan 17 ribu pulau di Indonesia dengan bmembangun Palapa Ring Fiber optik yang menghubungkan pulau besar dan kecil di Indonesia agar orang-orang di pulau terpencil memiliki hak yang sama dengan orang-orang di pulau besar.

“Ini akan memperbanyak jumlah pengguna internet yang membuka banyak peluang. Teknologi mengubah segalanya, termasuk pola bisnis,” imbuhnya.

Sedangkan, Rektor UNlSA, Warsiti mengungkapkan tahun 2019 merupakan tahun ketiga Unisa menjadi sebuah Universitas. Tahun ini juga menjadi penanda 28 tahun kiprah UNISA Yogyakarta sebagai institusi perguruan tinggi. Di usianya tersebut, Unisa Yogyakarta telah berhasil mencapai berbagai raihan yang sangat membanggakan.

Kegiatan ini ditutup dengan pemberian beasiswa kepada mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah, kader persyarikatan, serta mahasiswa yang memiliki potensi akademik yang baik akan tetapi kurang mampu secara ekonomi. Penghargaan juga diberikan kepada pihak-pihak yang berkontribusi dan berpengaruh terhadap perkembangan UNlSA. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.