Berita Nasional Terpercaya

Berkoalisi dengan Jokowi, Prabowo Kecewakan 68 Juta Rakyat Indonesia

0

JAKARTA, BERNAS.ID – Partai Gerindra seharusnya tetap menjaga kepercayaan pemilih dengan menjadi oposisi pemerintahan Joko Widodo-Ma?ruf Amin. Jika Gerindra masuk dalam pusaran kekuasaan, maka akan mengecewakan pemilihnya. Hal itu dikatakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin.

Kata Ujang, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto harus menyadari bahwa Pilpres 2019 ada 68 juta pemilih yang berharap mantan Danjen Kopassus itu menjadi Presiden RI.

?Harusnya Gerindra jadi oposisi saja. Karena pendukungnya banyak yang menginginkan Gerindra berada di luar kekuasaan. Menjadi oposisi sama-sama terhormatnya dengan berkuasa,? ucap Ujang saat dihubungi melalui telepon, Minggu (13/10/2019).

Dengan menjadi oposisi, lanjut dosen Universitas Al Azhar ini, menjadi oposisi, Gerindra dapat mengingatkan pemerintah jika berada di jalan atau salah arah.

Tanpa tending aling-aling, Ujang menyebut langkah Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Jokowi kurang etis jika membicarakan peluang koalisi. Namun, menurut dia, dalam politik, maneuver Prabowo tersebut merupakan hal yang wajar.

?Jadi masuknya Gerindra ke pemerintahan Jokowi sebagai upaya untuk mendapatkan bagian dari kekuasaan, itulah politik sifatnya cair, dinamis, dan kompromis. Dulu lawan, sekarang kawan,? tuturnya.

Tapi dia berkeyakinan, jika koalisi yang dibangun bukan berbasis dan berdasar ideologi, maka koalisi akan mudah pecah.

Ujang menegaskan, idealnya negara membutuhkan oposisi yang kuat dan tangguh dalam mengawasi pemerintah. Dikhawatirkan apabila Gerindra masuk dalam koalisi pemerintah, kontrol terhadap  pemerintahan Jokowi-Ma?ruf akan berkurang maka peluang menyalahgunakan kewenangan sangat besar terjadi.

?Kata Lord Acton, power tends to corrupt. But absolute power, corrupt absulutely. Kekuasaan itu akan cenderung korup atau disalahgunakan. Dan, kekuasaan yang absolut cenderung menyalahgunakan kekuasaan,? jelas Ujang.

Pada Jumat (11/10) sore kemarin, Presiden Jokowi bertemu dengan Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta. Jokowi mengakui ia dan Prabowo membicarakan masalah koalisi, tapi belum final.

?Kami sudah berbicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra masuk ke koalisi kita,? kata Jokowi.

Sementara itu, Prabowo menegaskan bahwa ia siap membantu pemerintahan Jokowi-Ma?ruf Amin apabila diperlukan. Ditekankannya, Gerindra selalu mengutamakan kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan bangsa dan negara.

Meski berbeda pandangan politik dan pernah terlibat rivalitas dengan Jokowi pada Pilpres 2019 kemarin, Prabowo meyakinkan bahwa hal itu bukanlah penghalang.

?Saya sampaikan ke beliau (Jokowi), kalaupun kami diperlukan di pemerintah, kami siap bantu,? ucap Prabowo. (sbh)

Leave A Reply

Your email address will not be published.