Berita Nasional Terpercaya

Gerindra dan Demokrat Merapat ke Jokowi, PAN-PKS Tetap Oposisi

0

JAKARTA, BERNAS.ID – PAN dan PKS meyatakan siap menjadi oposisi jika dua koleganya, yakni Partai Demokrat (PD) dan Partai Gerindra berkoalisi dengan pemerintahan Jokowi-Ma?ruf Amin.

Sinyal akan merapatnya PD dan Gerindra diperkuat setelah terjadinya pertemuan antara Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi.

SBY dan Jokowi bertemu di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (10/10). Dalam pertemuan itu dibahas kemungkinan PD bergabung ke koalisi pemerintah.

?Ditanyakan langsung ke Pak SBY. Kita membicarakan itu, tapi belum sampai sebuah keputusan,? kata Jokowi.

Pembahasan yang sama juga dilakukan Jokowi dengan Prabowo esok harinya, Jumat (11/10).

?Berkaitan dengan koalisi, belum final, tapi kami sudah berbicara banyak kemungkinan Gerindra masuk ke koalisi kita,? ucap Jokowi.

Menanggapi itu, Wakil Sekjen PAN Saleh P Daulay mengatakan sepertinya partainya akan berada di luar pemerintahan.

?PAN sejauh ini sudah menyampaikan ke publik, kelihatannya kita akan berada di luar pemerintahan. Pada acara ulang tahun PAN Agustus lalu, baik Ketua Dewan Kehormatan maupun Ketua Umum PAN menyampaikan bahwa periode ini kelihatannya kita akan berada di luar pemerintahan,? kata Saleh D Daulay, Sabtu (12/10/2019).

Meski begitu, Saleh menyebut PAN tetap mendukung program pemerintah yang pro rakyat. PAN juga akan memberikan kritik jika ada program atau kebijakan pemerintah yang melenceng.

?Kami akan mendukung kebijakan pemerintah jika sejalan dengan aspirasi dan keinginan masyarakat,? ujarnya.

Bagaimana jika Jokowi mengajak PAN untuk bertemu? Saleh mengatakan partainya sangat terbuka.

?Kami tidak menginisiasi pertemuan semacam itu itu. Seandainya ada inisiasi dari pihak Jokowi untuk bertemu, saya kira itu hal yang bagus dilakukan untuk kepentingan lebih luas,? imbuh Saleh Daulay.

Sementara Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera berpendapat demokrasi perlu kekuatan penyeimbang.

?Publik perlu dilindungi haknya. Dengan adanya partai yang berada dalam barisan oposisi, hak itu akan terjaga. Kalau bahasanya Pak Sohibul Iman, oposisi loyal,? kata Mardani.

Ketua DPP PKS lainnya, Almuzzammil Yusuf menyebut terlepas ada tidaknya ajakan dari pemerintah, mayoritas kader PKS memilih menjadi oposisi. Alasanya, untuk menyehatkan demokrasi.

?Kita akan menjadi oposisi yang kritis konstruktif dan sportif,? tegasnya.

Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini memastikan partainya akan memaksimalkan peran parlemen dalam mengawasi dan mengimbangi pemerintah. Oleh sebab itu, PKS berkomitmen berada di luar pemerintahan.

?Kami akan memaksimalkan peran parlemen dalam hal check and balances sesuai konstitusi,? pungkasnya. (sbh)

Leave A Reply

Your email address will not be published.