Berita Nasional Terpercaya

Wayan Supadno : Bisa Bikin Pesantren Bebas Biaya dengan Cara Ini

0

Yang saya tahu bahwa dahan jika sudah berbuah lebat dibanding dahan yang lainnya, tapi masih dipaksa agar lebih lebat lagi, biasanya dahan tersebut akan patah sekalipun tanpa terhempas angin. Begitu juga jika seseorang larinya keliling lapangan sudah lebih kencang dari lainnya, tapi dipaksa agar lebih kencang lagi maka justru jadi pingsan dengan sendirinya. Bijaknya dijaga agar seimbang

DUA tahun silam, sahabat lama datang ke rumah, saat ini menurut ceritanya dia lagi sukses dengan usaha pabrik pengolahan obat herbal. Bahkan setahun terakhir penetrasi pasar utamanya ekspor ke Malaysia dan Timur Tengah. Sayapun turut bersyukur dan bangga. Terasa begitu cepat pesat usahanya. Minta saran pendapat ke saya, karena punya lahan di Subang 15 hektar, yang harapannya kedepan akan dijadikan Pondok Pesantren.

Lalu dia bertanya, bagaimana agar lahan tersebut jadi passive income jangka panjang guna mendukung operasional Ponpesnya. Agar cash flownya sehat dan syukur – syukur bisa ikut serta membangun masyarakat sekitar yang kurang mampu, karena hasil dari kebun tersebut. Saran saya agar pada kesempatan pertama ditanam durian dengan jarak 12×12 meter dan di sela – selanya ditanami jeruk dekopon dengan jarak 6 meter. Agar kelak, hasil kebun itulah yang menjaga kelestarian bahkan yang akan mengembangkan Ponpesnya. Ternyata dia menyetujui saran saya itu.

Kontan tanpa banyak basa basi apalagi berwacana ria ikhwal rencananya itu, pada minggu berikutnya, 3 hari setelah dia berkunjung ke rumah, datang 2 truk ke Kota Wisata Cibubur, di pembibitan samping rumah saya, mengambil bibit durian dan jeruk dekopon. Dan tak terasa sudah berjalan hampir 2 tahun. Tak selang berapa lama dengan bahagianya diapun mengabarkan jeruk dekopon mulai berbuah dan duriannya belajar berbunga. Maklum baru 2 tahun belum genap. 

Kemudian dia minta saran saya lagi agar berbuah. Saya menegaskan, sudah berbunga dan berbuah lebih awal adalah rahmat. Yang penting jangan berlebihan berharap lalu tidak berimbang. Akibat terlalu lebat buahnya (over generatif) bisa menganggu vegetatifnya (pertumbuhannya). Bahkan bisa mati karenanya. Tak ubahnya anak baru akil balik. Atau baru lulus SMP dinikahkan lalu melahirkan berulang kali. Pasti anatomi fisiolagi dan psikologinya tak kan bisa sehat lazimnya dengan teman sepantarannya.

Sebaiknya buah perdana jika usianya muda maksimal yang dibuahkan 3 butir saja per pohonnya. Kedepan seiring berjalannya waktu pohon batang kanopi makin besar kuat maka ditambah lagi jumlah butiran buahnya. Agar seimbang antara vegetatif dan generatifnya, ibaratnya berimbang juga antara doa dan usahanya. 
(Wayan Supadno, Praktisi Pertanian)

Leave A Reply

Your email address will not be published.