Berita Nasional Terpercaya

Komposit Beton dari Plastik Ini Bisa Bantu Kurangi Pencemaran Lingkungan

0

SLEMAN, BERNAS.ID- Sampah plastik banyak dirisaukan oleh banyak masyarakat karena sulit terurai sehingga mencemari lingkungan. Namun, lima mahasiswa UGM mampu membuat inovasi untuk memanfaatkan sampah plastik dengan pengembangan komposit beton dari memanfaatkan limbah sampah plastik yang melimpah seperti dari botol plastik.

?Komposit beton ini dibuat dari lelehan plastik yang dicampur dengan pasir yang bisa dipakai untuk paving block,? jelas Putra Makmur Boangmanalu, kepada wartawan dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Humas UGM, 29 Oktober 2019.

Putra menjelaskan untuk memperoleh komposit beton ini digunakan bijih botol plastik jenis polietilen tereftalat (PET). Limbah plastik tersebut kemudian dicacah menggunakan mesin pencacah plastik untuk selanjutnya dipanaskan dengan suhu 410-5800 celcius selama sekitar 30 menit. “Langkah berikutnya lelehan plastik dicampur dengan pasir elod sebagai pengganti semen. Selanjutnya, dicetak dengan ukuran 5cm x 5cm x 5cm dan dikeringkan selama tujuh hari,? terang mahasiswa jurusan Kimia FMIPA ini. 

Putra mengatakan produk komposit beton yang dihasilkan ini memiliki kuat tekan lebih tinggi dibandingkan dengan produk sejenis di pasaran. Produk komposit beton dari lelehan plastik ini mempunyai kuat tekan 15,52 MPa dengan pengeringan selama tujuh hari. Sedangkan kuat tekan beton M15 atau produk yang telah ada di pasaran dengan pengeringan selama 28 hari sebesar 15 MPa. 

?Artinya komposit beton plastik ini lebih kuat daripada beton yang biasanya digunakan. Ini berbeda dengan ecobrick karena ada proses pencairan,” tambahnya. 

Komposit beton dari limbah plastik ini dikembangkan bersama dengan Stephanus Satria Wira Waskitha (Kimia-FMIPA), Vidiskiu Fortino Kurniawan (Ilmu Komputer-FMIPA), Nicolaus Elka Yudhatama (Teknik Kimia-FT), serta Reza Yustika Bayuardi (Teknik Kimia-FT). 

Stepanus menceritakan awal pengembangan produk ini bermula dari keprihatinan mereka terhadap banyaknya jumlah plastik di sekitar lingkungan, bahkan jumlahnya semakin meningkat dari waktu ke waktu. Produksi plastik meningkat dua puluh kali lipat antara tahun 1964 dan 2015 mencapai 322.000 juta ton. 

?Dari persoalan itu kami terpikir untuk membuat komposit beton sebagai upaya mengurangi limbah plastik yang dapat langsung diaplikasikan kepada masyarakat,? imbuh Stephanus.

Produk beton komposit yang mereka buat telah diaplikasikan di masyarakat saat menjalankan program KKN 2019 di desa Sepanjang, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Inovasi ini juga berhasil menghantarkan kelima mahasiswa tersebut menyabet medali emas dari ajang internasional 2nd World Innovation Technology Expo (WINTEX) 2019 yang diselenggarakan Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA), 9-12 Oktober 2019 di Jakarta. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.