Berita Nasional Terpercaya

Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Pacific Future Trends Forum ke-12

0

JAKARTA, BERNAS.ID – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bekerjasama dengan The SMERU Research Institute, dan didukung oleh PT Novartis Indonesia, menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Asia Pacific Future Trends Forum ke-12 pada tanggal 20-21 November 2019 di Jakarta.

Sebuah forum internasional tahunan, di mana para pemangku kepentingan dari negara-negara Asia Pasifik bertemu dan berdiskusi tentang perkembangan dan tantangan yang dihadapi dalam sistem kesehatan. Mengangkat tema 'Roadmap to National Health Insurance: Acceleration through Public-Private Partnership' (Peta Jalan menuju Jaminan Kesehatan Nasional: Akselerasi melalui Kemitraan Pemerintah-Swasta), FTF ke-12 akan diisi oleh pembicara dari beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Vietnam, Taiwan, dan Thailand.

Menteri Kesehatan RI, Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) dalam hal ini diwakili oleh Sekjen Kemenkes drg. Oscar Primadi, MPH menyampaikan Jaminan Kesehatan Nasional adalah komitmen bersama untuk memajukan sumber daya manusia agar mencapai Indonesia Maju di tahun 2045.

Dijelaskannya, untuk menjangkau lebih dari 265 juta penduduk Indonesia, kita perlu meningkatkan dan menyempurnakan penerapannya. Saat ini, bagi masyarakat miskin dan tidak mampu, pemerintah dan pemerintah daerah telah membiayai kurang lebih 135 juta jiwa atau sekitar setengah jumlah penduduk.

?Sebanyak 96,6 juta jiwa dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan 38,4 juta jiwa dibiayai melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebagai penduduk yang didaftarkan oleh pemerintah daerah,” ungkap Oscar Primadi, Jakarta, Kamis (21/11).

Lebih lanjut, Oscar menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi untuk memperkuat program JKN. Luasnya cakupan serta banyaknya peserta yang perlu dikelola mengarahkan pada program-program Health 4.0. Di mana, inovasi terkini seperti pemanfaatan big data dan digital, akan dapat meningkatkan informasi tentang patient?s journey serta memperkuat sistem kesehatan kita.

“Kami (Kemenkes) tidak dapat melakukannya sendiri, perlu adanya sinergi yang kuat antara sektor publik dan swasta,” ujarnya.

Ditambahkan Oscar, penerapan JKN di negara-negara Asia Pasifik memberikan dampak positif terhadap peningkatan pelayanan kesehatan dan kesehatan masyarakat secara umum, khususnya dalam hal akses, baik akses terhadap obat-obatan, maupun terhadap pelayanan kesehatan. Guna mencapai hal tersebut, inisiatif digital dan teknologi dunia kesehatan perlu diterapkan secara luas.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Novartis Indonesia, Jorge Wagner menyatakan Novartis sangat berkomitmen untuk secara aktif berperan dalam upaya peningkatan sistem kesehatan di Indonesia.

“Sebagai implementasi dari komitmen kami dalam re-imagine medicine, kami mengembangkan dan menemukan cara-cara baru guna meningkatkan kualitas hidup para pasien,” tuturnya.

Ia menambahkan Novartis Indonesia secara terus-menerus memberikan edukasi ilmiah berkelanjutan (CME) bagi para tenaga kesehatan di Indonesia, baik secara langsung maupun melalui sarana digital atau online webinar.

?Dari tahun 2017-2019, Novartis telah menjangkau lebih dari 10.000 tenaga kesehatan di Indonesia melalui program CME, untuk terapetik area: kardiovaskular, metabolik, onkologi, pulmonologi, dermatologi, optalmologi, imunologi, dan transplant,” kata Jorge Wagner.

Menurut Jorge, program CME sangat penting dilakukan untuk para tenaga kesehatan agar mereka dapat terus memperbaharui ilmu dan pengetahuan yang mereka miliki sesuai dengan perkembangan inovasi dan teknologi terbaru guna mencapai diagnosis dan tatalaksana penyakit yang lebih baik. (van)

Leave A Reply

Your email address will not be published.