Berita Nasional Terpercaya

Dies ke-61, Instiper Berkomitmen Cetak Lulusan Siap Kerja dengan Penguasaan Teknologi Berbasis Kewirausahaan

0

SLEMAN, BERNAS.ID- Selasa 10 Desember 2019, Institut Pertanian (Instiper) Yogyakarta saat ini menginjak usia yang ke-61 tahun sejak didirikan pada tahun 1958. Berdirinya Instiper tidak bisa dipisahkan dari sejarah perjuangan Indonesia untuk mengisi kekosongan staf perkebunan yang baru saja diambil alih pemerintah dari tangan penjajah setelah nasionalisasi perkebunan.

Baca juga: Apa Itu Jurusan Sistem Informasi? Inilah Mata Kuliah dan Prospek Kerjanya

Instiper Yogyakarta merupakan perguruan tinggi yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan Kader Perkebunan Yogyakarta (YPKPY). Sampai saat ini INSTIPER merupakan perguruan tinggi pemasok SDM perkebunan terbesar di Indonesia.

Dengan sejarah panjang, INSTIPER kerap disebut sebagai kampus perjuangan. Perjuangan INSTIPER tidak berhenti begitu saja, karena sampai saat ini INSTIPER konsisten untuk mencetak sarjana siap kerja yang tidak hanya dibekali dengan pengetahuan dan juga ketrampilan untuk mengisi kemerdekaan.

Dalam sambutannya, Dr Ir Harsawardana, MEng selaku Rektor Instiper, menjelaskan, “Instiper sebagai perguruan tinggi terus mengikuti perkembangan zaman. Adanya revolusi industry 4.0 telah menjadi tantangan eksternal yang harus senantiasa ditanggapi dengan bijaksana. Penyesuaian sistem pendidikan, kurikulum, maupun tatanan organisasi perguruan tinggi,” jelasnya.

“Revolusi industry 4.0 juga memungkinkan setiap orang untuk berkembang dengan adanya keberlimpahan teknologi. Kesempatan untuk menjadi entrepreneur juga menjadi semakin besar. Oleh karenanya selain kurikulum yang telah ada, kami siapkan pula mahasiswa dengan pengayaan pengetahuan di bidang perkembangan teknologi dan kewirausahaan,” imbuhnya.

Baca juga: 5 Universitas Jurusan Sistem Informasi Terbaik di Indonesia

Rektor Harsawardana juga menambahkan “Instiper saat ini memiliki komitmen, bahwa di samping menyiapkan lulusannya untuk mampu bekerja di berbagai industri besar, menengah, kecil dan mikro serta organisasi lembaga pemerintah dan swasta lainnya, Instiper juga menyiapkan lulusan untuk bisa menjadi wirausahawan berbasis teknologi, technopreneurship,” ujarnya.

Ia juga menyebut saat ini Instiper juga telah mendirikan 7 pusat riset dan inovasi di bidang agroindustry serta dua pusat sains untuk mempercepat penyelenggaraan 4.0 tersebut.”Instiper juga memberikan kesempayan bagi kelompok-kelompok mahasiswa untuk menyalurkan minat atau hobinya melalui UKM dan kelembagaan mahasiswa, robotic academy, drone academy, dan kelompok barista,” ucapnya.

Sedangkan, dalam pidato Dies Natalis ke-61, Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementrian Koperasi dan UKM, Rulli Nuryanto, SE, MSi mengatakan perguruan tinggi harus bisa menghasilkan entrepreneur atau wirausahawan yang handal. “Perguruan Tinggi jangan lagi menyiapkan para lulusan hanya sebagai para pencari kerja, karena peran itu, perlahan mulai tergantikan oleh sekolah menengah kejuruan. Perguruan tinggi harus mengembangkan cara-cara baru, nilai-nilai baru, sebagaimana ditegaskan Presiden Joko Widodo dalam pidato pelantikannya,” tuturnya.

Baca juga: Daftar Universitas Kuliah Jurusan Bisnis Manajemen di Indonesia

“Perguruan tinggi harus mulai berinovasi bukan hanya sekedar mengajarkan pengetahuan. Kita bisa mencontoh salah satu perguruan tinggi di amerika yaitu MIT (Massachusette Institute Technology). Dalam kurun waktu tahun 1980-1996, di tengah pengangguran terdidik yang semakin meluas dan kondisi ekonomi, sosial politik yang kurang stabil, MIT merubah arah kebijakan perguruan tingginya dari high Learning Institute and Research University menjadi Entrepreneurial University. Selama kurun waktu di atas (16 tahun) MIT mampu membuktikan lahirnya 4 ribu perusahaan dari tangan alumni-alumninya dengan menyedot 1,1 juta tenaga kerja dan omset sebesar 232 miliar dolar pertahun,” imbuhnya.

Menurutnya,  terobosan MIT itu sungguh prestasi yang amat sangat spektakuler sehingga mengubah kondisi Amerika menjadi negara Super Power. “Kebijakan inilah yang selanjutnya ditiru dan diikuti oleh banyak perguruan tinggi sukses di dunia,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan perguruan tinggi di Amerika dan Eropa, hampir seluruhnya menyisipkan materi entrepreneurship pada setiap mata kuliahnya, pun demikian dengan negara-negara di Asia seperti Jepang, Singapura dan Malaysia yang juga menerapkan materi-materi entrepreneurship minimal di dua semester. “Hal itulah yang menjadikan negara-negara tetangga kita tersebut  melakukan lompatan panjang dalam meningkatkan pembangunan negaranya,” katanya.

Pada acara tersebut juga diberikan penghargaan bagi dosen dan karyawan INSTIPER yang telah mengabdi selama 25 tahun. Pemberian penghargaan disampaikan oleh ketua pengurus YPKPY, Ir Sri Hartadi. Terdapat 16 orang yang terdiri dari 5 orang dosen dan 11 orang karyawan yang berkesempatan menerima penghargaan pada perayaan Dies Natalis tahun ini. (jat)

Baca juga: 13 Universitas Jurusan Akuntansi Terbaik Indonesia dan Luar Negeri

Leave A Reply

Your email address will not be published.