Berita Nasional Terpercaya

Glamping di Songgo Langit, Atraksi Wisata Andalan Baru di Yogyakarta

0

BANTUL, BERNAS.ID – Dana Alokasi Khusus (DAK) Pariwisata sebesar Rp 5 milyar telah digelontorkan untuk membangun dan mengembangkan Kawasan Seribu Batu Songgo Langit di Mangunan Bantul. Kawasan ini memang terus dikembangkan dan disiapkan menjadi kawasan wisata andalan baru di Yogyakarta.

Hasil dari pembangunan kawasan tersebut sebagian besar (70 persen) dikembalikan kepada masyarakat. Sisanya 25 persen untuk Pemda DIY, dan 5 persen untuk Koperasi Notowono sebagai pengelola.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo  menjelaskan, Glamorous Camping (Glamping) adalah atraksi baru yang kini tengah dikembangkan di kawasan tersebut. Setidaknya sudah ada 14 Glam Camp (tenda) yang berdiri, 2 diantaranya sudah dibranding oleh dua hotel berbintang di Kota Jogja.

“Di sini wisatawan bisa tidur di tempat kualitas hotel bintang, tapi di kawasan hutan pinus,” jelasnya, Rabu (11/12/2019) di kawasan Kawasan Seribu Batu Songgo Langit, Bantul.

Selain disajikan keindahan dan kesejukan alam, di kawasan Songgo Langit ini juga terdapat atraksi budaya berdasarkan legenda masyarakat setempat, yang berjudul Nitik Siti Wangi, mengisahkan kisah Sultan Agung mencari tanah yang harum. Legenda ini sudah dipentaskan menjadi sendratari di hadapan para wisatawan.

“Jadi ada narasi-narasi budaya yang bisa dirasakan wisatawan,” kata dia.

Ia meneruskan, pengembangan kawasan ini adalah sesuai dengan visi Gubernur yang ingin menjadikan DIY menjadi daerah wisata terkemuka di Asia pada tahun 2025. Keberadaan bandara baru menurutnya akan mampu mendukung terwujudnya hal itu.

“Kami optimis terwujudnya 1 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2020 [ke DIY] bisa kita capai, asal disertai penambahan slot direct flight,” katanya.

Wakil Ketua DPRD DIY Suharwanta menjelaskan, kawasan wisata tersebut memang telah mulai menjadi kekuatan wisata baru di Yogyakarta. Akibatnya, kawasan Dlingo Bantul, tempat objek wisata itu berada, kini sudah tidak masuk dalam 15 kantong kemiskinan di DIY.

“Industri kerajinan, rumah tangga juga di-support untuk memajukan kawasan wisata di sini,” ujarnya.

Aris Purwanto dari pihak pengelola kawasan wisata Seribu Batu Songgo Langit menjelaskan, kawasan ini sebenarnya sudah berdiri sejak tahun 2016. Pengelolaannya dilakukan oleh warga masyarakat, yang sekitar 50 persen di antaranya adalah kelompok tani hutan.

“Kami lebih mengarah membuat inovasi membuat spot-spot foto, mengikuti tren untuk selfie,” jelas dia. (den)

Leave A Reply

Your email address will not be published.