Berita Nasional Terpercaya

Dubes RI untuk Australia Sampaikan Kuliah Umum di UAD Yogyakarta

0

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Indonesia harus mampu menjadikan Australia sebagai aset bagi kemajuan dan pengamanan kepentingan nasional. Selain itu menjadikan Australia menjadi sebuah peluang, bukan menjadi sebuah tantangan.

Hal itu disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Australia, Drs HE Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo, dalam kuliah umum “70 Tahun Hubungan Bilateral Indonesia dan Australia” di Auditorium Kampus 3 UAD, Jl Prof Dr Soepomo SH Yogyakarta, Rabu (11/12/2019).

Baca juga: Apa Itu Jurusan Sistem Informasi? Inilah Mata Kuliah dan Prospek Kerjanya

Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo, yang lahir di Magelang, 27 Desember 1962, adalah Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia merangkap Republik Vanuatu yang berkedudukan di Canberra.

Bagi Dubes Indonesia untuk Australia, hubungan Indonesia dengan Australia yang naik-turun itu, Indonesia harus mampu menjadikan Australia sebagai aset. “Dan bisa bekerjasama dalam beberapa hal demi kemajuan dan pengamanan kepentingan nasional,” kata Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo yang sebelumnya memberi kuliah umum di Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Maret 2019) dan UMY (Oktober 2019).

Hal itu dikarenakan Kedutaan Besar Indonesia dan Australia memiliki satu program yang sama: Australia-Indonesia Comprehensive Strategic Partnership.

Program kerjasama itu di antaranya melakukan upaya peningkatan kerjasama ekonomi dan pembangunan, connecting people, keamanan, kerjasama maritim dan stabilitas serta meningkatkan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik.

Baca juga: 5 Universitas Jurusan Sistem Informasi Terbaik di Indonesia

Selain itu, Dubes RI untuk Australia Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo mengajak mahasiswa UAD Yogyakarta untuk berkesempatan kerja di kedutaan.

Menurut Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo, pemerintah Australia memberikan kesempatan bagi seribu orang Indonesia yang datang ke Australia untuk berlibur dan bekerja tiap tahunnya. “Ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan warga Indonesia sebagai pengalaman dalam peningkatan kapasitas,” tandasnya.

Pada Maret 2019 lalu telah ditandatangani “Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement”, yang memuat aspek luas di bidang perdagangan, investasi dan peningkatan kapasitas SDM melalui pendidikan formal di perguruan tinggi maupun lembaga vokasi.

Sebelumnya, Rektor UAD, Dr Muchlas MT, menyampaikan, kehadiran Dubes Indonesia untuk Australia ini dalam rangka mengakrabkan hubungan antara UAD dengan lembaga pendidikan tinggi di Australia.

“Saya berharap ada peluang yang bisa diraih dosen dan mahasiswa dalam melakukan studi lanjut di Australia atau working holiday, bekerja sekaligus berwisata di Australia,” kata Muchlas.

Menurut Muchlas, dinamika hubungan RI dan Australia ibarat dua orang sahabat yang merasa benci-benci rindu.

Disampaikan pula, sampai saat ini terdapat 10 orang dosen UAD Yogyakarta yang memperoleh PhD dari kampus-kampus di Australia.

“Dan ke depan, saya harap hubungan UAD dan KBRI di Canberra semakin akrab,” kata Muchlas, yang menambahkan beberapa waktu lalu pernah ke Melbourne melihat lokasi pendirian sekolah Muhammadiyah. (fan)

Baca juga: Daftar Universitas Kuliah Jurusan Bisnis Manajemen di Indonesia

Leave A Reply

Your email address will not be published.