Berita Nasional Terpercaya

Sultan Beri Wejangan Kepemimpinan kepada 315 Karbol AAU

0

SLEMAN, BERNAS.ID-Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono (HB) X memberikan wejangan kepemimpinan dengan aksi kepada 315 taruna Akademi Angkatan udara (AAU) di Gedung Sabang Merauke (GSM) AAU, Senin (6/1). Terdiri dari 285 taruna dan 30 taruni yang nantinya akan mengawaki TNI AU.

Sri Sultan Hamengku Buwono X memberikan wejangan kepada taruna dan taruni bertema “Memimpin dengan Aksi”. Ia mengatakan para karbol yang berada di AAU berasal dari seluruh Republik Indonesia sehingga tidak akan berbicara kepemimpinan dengan aspek-aspek tradisional, misalnya Jawa. “Memimpin dengan aksi itu mengubah sesuatu yang baik menjadi kualitas atau kompetensi yang lebih unggul,” katanya.

“Yang diperlukan pun tidak hanya leadership, tapi followership yaitu kesediaan untuk bekerjasama dan kemampuan untuk menjaga ego agar tidak selalu berusaha menjatuhkan kepemimpinan yang terpilih,” imbuhnya.

Sultan mengatakan followership harus mengalahkan nafsu berkuasa untuk diri sendiri. “Followership itu juga mengubah citra tentang status yang dipimpin karena dipimpin bukan merupakan bentuk ketidakberdayaan, tapi memberikan peluang pemimpin untuk memimpin. Itulah followership,” katanya.

“Bukan hanya pemimpin yang wajib berdemokratis, tetapi yang dipimpin. Untuk itu, tanpa followership, keberadaan demokrasi hanya akan menjadi ajang perebutan kepemimpinan sehingga rakyat yang menjadi korban karena menjadi amunisi saat terjadi baku hantam,” tambahnya.

Sultan juga mengatakan modal yang harus dimiliki seorang pemimpin itu tidak hanya intelektual semata, tapi kecerdasan emosional untuk menyelesaikan suatu tantangan. Ia menyebut tiga aspek kepemimpinan, pertama hati yang melayani, dimulai dari dalam diri kita sendiri. “Berciri akuntabilitas, penuh tanggungjawab, dan dapat diandalkan,” ucapnya.

Yang kedua, lanjut Sultan, kepala yang melayani, yaitu harus memiliki metoda kepemimpinan atau softskill. “Pemimpin efektif dimulai dari visi yang jelas. Tidak hanya menciptakan visi, tapi merepresentasikan visi dalam tindakan,” jelasnya.

“Ketiga, pikiran yang melayani, yaitu memiliki metoda kepemimpinan dengan memiliki program aksi, seperti menciptakan sistem dan prosedur dengan reward dan punishment,” tambahnya.

Selain itu, menurut Sultan, pemimpin wajib mengedepankan keteladanan. “Saripati kepemimpinan memandu orang lain ke tujuan bersama,” katanya.

Sedangkan, Gubernur AAU, Marsda TNI Nanang Santoso dalam sambutannya mengatakan wejangan dari Sri Sultan Hamengku Buwono X merupakan sebuah kehormatan dan keistimewaan.

“Kami AAU Yogyakarta mendapatkan sebuah kehormatan dan keistimewaan karena Sri Sultan Hamengku Buwono berkenan hadir meluangkan waktu untuk memberikan wejangan dan dukungan istimewa bagi karbol. Kami menghaturkan rasa terima kasih yang tinggi,” katanya.

Marsda Nanang juga mengatakan AAU tidak lain adalah Yogyakarta. “Kami secara fisik berada di Yogyakarta sehingga secara psikis dan spirit, kami mendapatkan nilai-nilai keluhuran Yogyakarta,” ucapnya.

“Nilai-nilai kepemimpinan banyak kami serap di Yogyakarta melalui Sri Sultan Hamengku Buwono X tentang keberanian, kehormatan, mengambil risiko, karakter ksatria, cinta kepada rakyat,” tambahnya.

Gubernur AAU pun menegaskan Sri Hamengku Buwono X sebagai sumber inspirasi dan motivasi untuk menjadi perwira yang berkompetensi. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.