Berita Nasional Terpercaya

Kalah Futsal Pemicu Keributan Kelompok Pelajar SMP di Depan Pasar Gentan Jakal

0

SLEMAN, BERNAS.ID- Terkait video viral di masyarakat yang diduga klitih, Selasa (4/2) kemarin, Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) memberikan klarifikasi penjelasan terkait peristiwa tersebut. Pihak kepolisian menyebut kejadian di Jalan Kaliurang (Jakal) Km 10 depan Pasar Gentan sebagai peristiwa gesekan pelajar SMP sekolah antara SMPN 5 Sleman dengan SMP Piri Sleman.

Kabidhumas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto mengatakan sebelumnya dua tim dari masing-masing sekolah tersebut saling janjian untuk bertanding futsal. “Dengan perjanjian yang kalah bayar 150 ribu rupiah dan uang sewa 75 ribu. Pertandingan antara mereka saja, bukan pertandingan resmi,” jelasnya saat konferensi pers di Polsek Ngaglik Sleman, Rabu 5 Februari 2020.

Selanjutnya, dari permainan futsal tersebut, lanjut Kombes Pol Yuliyanto, SMP Piri memenangkan pertandingan dengan skor 10 dan skor 8 untuk SMPN 5 Sleman. “Di tengah jalan, mereka ribut. salah satu dari anak SMP 5 menyabetkan besi yang ujungnya ada girnya, lalu terus menuju ke selatan di Pasar Gentan, mereka ribut lagi, saling lempar batu,” jelasnya.

Dari kejadian tersebut, petugas dapat mengamankan LT (15) dan RA (14), keduanya pelajar kelas IX SMPN 5 Sleman dan DA (14) dan NN (14), keduanya kelas IX dari SMP Piri Sleman. Dari penggeledahan yang dilakukan petugas, didapati sebuah senjata tajam celurit dari inisial DA yang beralasan untuk menakut-nakuti. Sedangkan, penggaris besi dengan ujung gir dibawa oleh RA dan LT dipakai secara bergantian dengan berkendara sepeda motor.

“Yang bersangkutan akan dikenai UU Darurat terkait senjata tajam, tetapi tidak dilakukan penahanan. Tapi, akan diproses sampai Kejaksaan untuk dilakukan penuntutan dan disidangkan,” imbuhnya.

Setelah mengobrol dengan orangtua para pelajar, Kombes Pol Yuliyanto juga menemukan fakta ternyata anak-anaknya ini pergerakan pergi dari rumah di luar kontrol orangtua apalagi anak-anaknya ini menggunakan sepeda motor, tapi belum memiliki SIM.”Sayang dengan anak itu bukan berarti memberikan apa-apa kepadanya tanpa suatu pertimbangan,” tutupnya. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.