Berita Nasional Terpercaya

BBLM Yogyakarta Sasar Kaum Difabel dan Warga Desa untuk Dilatih Hidroponik dan E-commerce

0

SLEMAN, BERNAS.ID- Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaksanakan penutupan kegiatan pelatihan hidroponik bagi difabel dan e-commerce. Pelatihan ini dilaksanakan selama lima hari, mulai tanggal 10-14 Februari 2020.

Untuk pelatihan hidroponik yang diikuti 30 peserta difabel, terdiri dari 15 orang dari Kulonprogo dan Gunungkidul. Sedangkan, peserta pelatihan e-commerce sebanyak 30 orang, masing-masing 10 orang dari kota Jepara, Kudus, dan Demak.

Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan dan Informasi (Balilatfo) Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, Ir Eko Sri Haryanto, MM mengatakan bahwa pelatihan hidroponik bagi difabel merupakan salah satu pelatihan teknis dan inovasi bagi difabel dari BBLM Yogyakarta. “Sebagai upaya untuk memberdayakan saudara-saudara kita kaum difabel agar berkarya mengembangkan dirinya melalui budidaya tanaman sistem hidroponik. Yang pada akhirnya dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan difabel sehingga meningkatkan perekonomian berbasis inovasi dan kreativitas,” jelasnya seusai menutup kegiatan pelatihan di Aula Arjuna BBLM Yogyakarta, Jumat 14 Februari 2020.

“Sedangkan, pelatihan e-commerce  merupakan jawaban bagi masyarakat desa agar dapat mempersiapkan diri menghadapi tantangan untuk bersaing dalam dunia pemasaran global, khususnya era digitalisasi. Mereka dilatih agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan cara pemanfaatan internet untuk memasarkan produk, terutama dari Bumdes secara e-commerce,” imbuhnya.

Kepala Balilatfo, Eko mengatakan yang paling utama setelah pelatihan nanti, mereka dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan itu menjadi sebuah perilaku atau menjalankannya di kehidupan sehari-hari apalagi masing-masing dari mereka akan membuat RTKL (Rencana Tindak Kerja Lanjut) yang akan ditinjau tiga bulan sekali oleh pihaknya.

“Suatu kehidupan, membutuhkan rencana. Untuk itu, kita harus memiliki rencana ke depan seperti membuat RTKL itu. Saya yakin dan ingin lulusan BBLM dari sini harus menjadi juara dan sukses,” tambahnya.

Sedangkan, Erlin Chaerlinatun, Kepala BBLM DIY mengatakan ada yang istimewa dari peserta difabel pelatihan hidroponik asal Kabupaten Gunungkidul, yaitu 6 orang pesertanya merupakan atlet angkat berat paralympic tingkat daerah dan nasional. “Nama atlet itu Untung Subagyo, Supriyadi, Sukoco, Sumarwan, Sutiayah, dan Sutini,” katanya.

Selain itu, menurut Erlin, 30 rangkaian instalasi hidroponik yang akan diberikan kepada para peserta sangat ramah lingkungan karena hasil daur ulang limbah kotak buah anggur. Untuk rangkanya, instalasi hidroponik itu menggunakan baja ringan dan ada atapnya.

Erlin juga mengatakan pelatihan e-commerce menjadi pelatihan inovasi sebagai jawaban pemasaran dari produk-produk Bumdes untuk digitalisasi pedesaan. “Sebagai stimulan, masing-masing peserta akan mendapatkan stimulan berupa flashdisk dan kartu perdana kuota internet,” ucapnya.

“Seluruh peserta pelatihan hidroponik dan e-commerce dinyatakan lulus mengikuti pelatihan karena dapat menyelesaikan seluruh proses pembelajaran selama pelatihan,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu peserta difabel dari pelatihan hidroponik Untung Subagyo (42) asal Gunungkidul mengatakan para penyuluh sangat sabar melatih di tengah banyak keterbatasan, terutama fisik. “Luar biasa, kami semua diajarkan persemaian, menyiapkan bibit, menyiapkan instalasi, pemupukan, sampai penjualan. Alhamdulillah, ilmu yang kita serap, tidak akan kita sia-siakan,” katanya.

“Kita pulang akan mempraktekkan dan harus sukses,” tandasnya. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.