Berita Nasional Terpercaya

Desa Condongcatur Akan Pecahkan Rekor MURI dengan 1000 Tumpeng

0

SLEMAN, BERNAS.ID- Pemerintah Desa Condongcatur Sleman akan melakukan pemecahan rekor MURI dengan mengadakan Festival Tumpeng Nusantara 2020 dan Kirab 1000 Bregada Tumpeng di Taman Kuliner Condongcatur Sleman, Minggu 1 Maret 2020. Pemecahan rekor akan dimulai pukul 08.00 WIB.

Kepala Desa Condongcatur, Reno Candra Sangaji mengatakan kegiatan pemecahan rekor Muri dengan Kirab 1000 Bregada yang membawa tumpeng dan Festival Tumpeng Nusantara untuk memperingati 71 tahun Serangan Umum 1 Maret dan melestarikan budaya. “Ini juga sebagai bukti Pemerintah Desa Condongcatur selalu terdepan mengawal keistimewaan terkait nilai-nilai budaya. Nanti akan masih ada event-event lain, karena festival budaya ini sudah menjadi agenda rutin,” jelasnya saat konferensi pers di Balai Desa Condongcatur, Kamis malam 27 Februari 2020.

Untuk rute, Reno mengatakan nantinya 1000 bregodo yang membawa tumpeng ini akan berbaris dari Balai Desa Condongcatur menuju Taman Kuliner Condongcatur. “Untuk Festival Tumpeng akan memperebutkan Piala Raja dengan hadiah 10 juta rupiah,” ujarnya.

Tak hanya kirab bregodo dan festival tumpeng, Reno juga menyampaikan nantinya akan ada 2 gunungan setinggi 2 meter yang berisi sembako, buah-buahan, dan sayuran sumbangan dari para pedagang di Pasar Kolombo Pasar Jalan Kaliurang. “Nanti akan diperebutkan ramai-ramai oleh masyarakat yang hadir,”katanya

“1000 tumpeng ini dimasak dari seluruh pedukuhan di Desa Condongcatur. Mohon minta doa agar acara nanti berjalan lancar sesuai dengan yang direncanakan,” imbuhnya.

Kasi Pemdes Condongcatur, Kuwat Spd, ST mengatakan 1000 tumpeng yang dikirab ini akan dibawa oleh 4 bregodo dari 4 kring yang ada di Kelurahan Condongcatur Sleman. “Kring Gejayan dengan Bregodo Sastradiharjan, Kring Manukan dengan Paksi Jayeng Katon, Kring Gorongan dengan Bregodo Hadi Manggala, dan Kring Kentungan dengan Bregodo Krama Yudha,” bebernya.

“Satu kring atau bregodo terdiri dari 250 prajurit bregodo yang membawa tumpeng. Para prajurit bregodo berasal dari warga masyarakat,” imbuhnya.

Sedangkan, untuk tari budaya, Gito Gilas, sang seniman Jogja ini menyampaikan bahwa dalam acara Festival Tumpeng akan didukung dengan pagelaran tari. “Untuk pembuka akan diisi dengan tarian Sang Pangeran bernilai perjuangan Pangeran Diponegoro, lalu juga akan ada teatrikal Serangan Umum 1 Maret, dan selanjutnya ada medley Tari Gema Nusantara yang mengambarkan keragaman warga Condongcatur yang berasal dari seluruh wilayah Nusantara,” paparnya.

Terakhir, Chef Purnomo, Panitia Festival Tumpeng menceritakan 1000 tumpeng ini dibuat dan berasal dari 18 pedukuhan yang ada di Condongcatur dengan 58 tumpeng setiap 1 pedukuhan. “Tumpeng yang dikirab semua sama dengan tinggi 14 centimeter diletakkan di atas tambir berdiameter 25 cm,” jelasnya.

“Tumpeng yang dikirab berisi nasi kuning, perkedel, telur dadar iris, ayam, dan kering tempe,” tambahnya.

Dengan membuat tumpeng ini, Chef Purnomo merasakan bahwa warga Condongcatur akan bisa semakin guyub rukun. Ia pun sudah membuat persiapan apabila hujan turun nanti, yaitu setiap bregodo yang membawa tumpeng dibekali dengan tudung plastik. “Kita akan memastikan agar tumpeng dalam kondisi baik karena saat acara akan dimakan bersama-sama oleh semua masyarakat yang hadir,” ucapnya.

Untuk lomba membuat tumpeng, Chef Purnomo mengatakan sudah ada 50 pendaftar dengan target 100 peserta. “Peserta yang sudah mendaftar berasal dari seluruh masyarakat yang ada di Yogyakarta. Dari semua kabupaten dan kota ada,” tutupnya. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.