Berita Nasional Terpercaya

Cerita dari Bunda, Karya Pelatihan Cipta Cerita Anak LPPM UAD

0

BANTUL, BERNAS.ID- Cerita anak menjadi salah satu sarana untuk menanamkan karakter pada diri anak. Karakter yang dapat ditanamkan, salah satunya karakter berbasis nilai profetik.

Namun, seringkali nilai profetik ini tidak dijumpai dalam cerita anak karena cerita anak lebih mengandalkan nilai fantasi. Padahal, nilai profetik relevan diterapkan di berbagai tempat dan kalangan.

Untuk itu, Pelatihan dan Pengabdian Masyarakat dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dalam pengabdiannya melaksanakan pelatihan cipta cerita untuk meningkatkan keterampilan guru-guru PAUD se-Kabupaten Gunungkidul untuk dapat menciptakan cerita anak berbasis nilai profetik. Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 bulan.

Ketua Pelatihan dan Pengabdian Masyarakat dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta Fitri Merawati SPd, MA mengatakan pelatihan cipta cerita yang dilakukan secara berkala tersebut terselenggara atas kerjasama Program Studi  Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Lembaga Pendidikan dan Pengabdian (LPPM) UAD, dan Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Aisyiah (PDA) Gunungkidul.

“Cerita anak ini juga dapat digunakan untuk bahan ajar di kelas sehingga bahan ajar sesuai dengan konteks dan latar belakang budaya sekolah tersebut,” ujar Fitri, di Kampus Utama UAD, di Tamanan, Bantul, Kamis 5 Maret 2020.

Fitri menuturkan, Guru PAUD di Gunungkidul sangat antusias mengikuti ?Pelatihan Cipta Cerita Anak Berbasis Nilai-nilai Profetik? di TK ABA Tawarsari ini. Hasil dari pengabdian ini, Fitri berharap guru-guru dapat menciptakan cerita anak dan dibukukan dengan judul “Cerita dari Bunda” sebanyak 35 cerita.

Metode yang diterapkan, kata Fitri, adalah dengan memberikan pelatihan dan praktik langsung kepada guru-guru PAUD tersebut. Materi yang diberikan antara lain pemahaman tentang cerita anak, nilai profetik, menentukan ide cerita, tokoh, latar, konflik, alur, dan gaya bahasa. 

“Rangkaian kegiatan yakni pemberian materi terkait sastra profetik, cerita anak, teknik penulisan cerita anak, meliputi ide cerita, tokoh, latar, konflik, alur, dan gaya bahasa, dan penulisan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia,” terang Fitri didampingi Anggota Tim Pengabdian Masyarakat UAD Iis Suwartini MPd, dan Zuliyanti MA.

“Kemudian pendampingan praktik menyusun kerangka cerita anak, praktik menyunting cerita anak, dan tugas mandiri membuat naskah cerita anak. diskusi dan bedah buku. Setelah mendapatkan materi, peserta diminta untuk praktik langsung membuat cerita anak yang kemudian dikumpulkan dan diterbitkan,” ungkap Fitri. 

Ketua Majelis Dikdasmen PDA Gunungkidul Suwarsi SPd mengapresiasi kegitan pelatihan yang dilakukan oleh dosen PBSI UAD. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat membantu guru-guru PAUD untuk meningkatkan keterampilan menulis cerita anak. Guru-guru PAUD pun kini telah memiliki karya berupa antologi cerita anak. “Buku cerita anak tersebut rencananya akan digunakan oleh guru sebagai bahan ajar dalam pembelajaran mendongeng. Kegiatan tersebut akan terus diupayakan untuk mendukung Gerakan Literasi Sekolah (GLS),” kata Suwarsi.

Iis Suwartini menambahkan bahwa kegiatan pelatihan cerita anak akan terus dikembangkan di Kabupaten Gunungkidul. “Bila pada pengabdian kali ini sasaran kegiatannya adalah guru PAUD tidak menutup kemungkinan dikegiatan selanjutnya akan merangkul guru SD di Kabupaten Gunungkidul,” jelas Iis. (*/Jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.