Berita Nasional Terpercaya

Berbagai Permasalahan yang Muncul Tak Menghalangi Wanita Ini untuk Meraih Impianya

0

HarianBernas.com – Sebut saja namanya Prita. Seorang pengusaha muda yang pernah meraih gelar dalam Pemenang III Lomba Wanita Wirausaha Mandiri & Femina 2012.

Menurutnya mimpi adalah kunci untuk menaklukkan dunia. Kalimat inilah yang membuat Prita bisa sukses sampai sekarang. Prita tak pernah berhenti bermimpi hingga akhirnya mimpi itu terwujud yaitu membuka bisnis fashion.

Sejak kecil Prita sudah tertarik dengan hal yang berbau seni. Di sekolahnya pun ia tak pernah bolos masuk ekstrakurikuler yang berhubungan dengan desain. Setelah lulus SMA, Prita melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia untuk jurusan, psikologi dan seni rupa di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Mengapa Prita tidak kuliah di jurusan seni tapi malah memilih psikologi? Menurutnya psikologi itu seperti seni mempelajari kebiasaan manusia. Dengan menguasai ilmu ini mungkin nantinya dapat bermanfaat.

Intuisi Prita tak salah. Banyak teori psikologi yang dapat diaplikasikan di bidang fashion. Bagaimana memahami consumer behaviour, cara menetapkan branding, menentukan harga, dan lain sebagainya.

Sesibuk-sibuknya Prita dengan kuliahnya, ia tidak pernah melupakan impiannya. Di kampus, ia juga mengerjakan proyek dengan ditemani oleh sahabatnya. Proyeknya seperti membuat jaket angkatan, jaket organisasi, dan lainnya.

Selepas kuliah ia sempat bekerja di perusahaan perbankan. Sejenak, mimpi untuk berkutat di dunia fashion itu teredam. Ia larut dalam rutinitas jam kantor yang menguras waktunya.

Suatu kali, ia bertemu dengan sahabatnya saat kuliah dulu. Mereka pun melepaskan rindu karena sudah lama tak bertemu. Dan karena obrolan-obrolan mereka, Prita menjadi ingat dengan impiannya dulu.

Sejak saat itu, Prita jadi tidak bisa tidur nyenyak. Ia terus membayangkan ingin punya label sendiri, harus ini, harus itu. Prita mulai membaca banyak buku fashion, observasi di lapangan, dan semua ilmu yang ia dapat ia serap hingga di titik tertentu ia merasa siap untuk mewujudkan mimpinya.

Meski tekatnya sudah bulat, ia masih merasa takut. Apalagi saat ia mengajukan surat permohonan diri, ia malah ditawari dua pilihan promosi yang menggiurkan. Ia berpikir bahwa bisnis ini tidak menjamin akan baerhasil atau tidak sementara di sisi lain ia mendapat promosi yang menarik. Namun dengan keinginan yang kuat ia dapat mengatasi rasa takutnya dan tetap memilih keluar dari pekerjaannya.

Si Tukang Kalung

Ia mengawali bisnisnya pada tahun 2009 dengan menjadi seorang wirausaha. Walaupun kondisi ekonomi keluarganya terbilang baik namun ia bertekad untuk membangun usahanya dari keringatnya sendiri.

Prita mulai bisnisnya dari hal kecil dulu seperti membuat kalung. Selain tidak membutuhkan biaya yang cukup besar, ia juga dapat belajar banyak mengenai bisnis fashion. Ia memilih online marketing agar pembeli bisa belanja 24 jam sehari.

Namun, yang namanya berbisnis pasti tidak akan berjalan mulus. Banyak tantangan yang datang dari berbagai pihak, baik dari rekan bisnis, karyawan, maupun keluarga besarnya. Bahkan di tengah jalan, rekan bisnisnya yaitu sahabatnya memilih mengundurkan diri.

Ia pun menjalani bisnisnya seorang diri. Semua ide desain yang ia punya dibawa ke vendor penjahit. Dan akhirnya ia menemukan vendor yang sesuai dengan seleranya setelah 6 bulan lamanya berganti vendor. Kini kalung dan pakaiannya diproduksi di Jakarta dan Bandung. Ia pun membubuhkan label Nefertiti pada produknya. Inspirasi Prita berasal dari kecantikan, selera busana, dan kecerdasan Ratu Nefertiti, ratu Mesir kuno.

Akan tetapi, nasib buruk belum berpaling pada Prita. Setelah ia bisa merekrut karyawan, ternyata ia telah ditipu karyawan kepercayaannya dan merugi jutaan rupiah. Dengan berat hati Prita harus memecatnya.

Dan masalah lain juga sering datang dari karyawannya. Kualitas produk dipengaruhi situasi mood tim kreatifnya. Seperti saat ada yang sedang putus cinta atau semacamnya maka kualitas barang tidak sebagus biasanya. Jadi, Prita menempatkan diri sebagai teman curhat, bukan bos. Ada pula masalah yang datang dari keluarga besarnya. Ada yang mengatakan, ?Susah-susah kuliah, malah jadi tukang kalung.?

Hal itu tidak menjadi bumerang bagi Prita, malah ia semakin bangga dengan bisnisnya saat ini. Ia yakin bisnisnya bisa lebih besar dan berkembang dibanding sekarang. Pada tahun 2011, bisnisnya sudah berkembang dari produksi aksesori ke produksi pakaian.

Dan dalam waktu yang tidak begitu lama, ia berhasil meluncurkan webstore pribadi sesuai impiannya (www.shopnefertiti.com). Ia juga bekerja sama dengan beberapa webstore lainnya. Akun Facebook Nefertiti sudah memiliki lebih dari 10.000 penggemar dan akun Twitter @shopNEFERTITI diikuti lebih dari 2.000 orang.

Apalagi sekarang Nefertiti berhasil jaringan department store, yaitu Debenhams Senayan City dan Debenhams Kemang dengan produk berupa aksesori dan pakaian. Banyak juga negara asing yang menyukai produknya seperti negara Finlandia, Norwegia, Kepulauan Solomon, Republik Malta, Israel, Italia, Australia, Amerika, dan Inggris. Omzet yang ia raih bisa sampai puluhan juta rupiah perbulan.

Walaupun saat ini Prita sudah sukses, ia masih ingin mewujudkan impian lainnya seperti terlibat dalam komunitas fashion Indonesia, seperti Jakarta Fashion Week, Indonesia Fashion Week, dan Brightspot. Selain itu, ia juga sangat ingin merambah peluang retail di luar negeri untuk membuktikan label ready to wear karya orang Indonesia bisa diterima di mancanegara.

Leave A Reply

Your email address will not be published.