Berita Nasional Terpercaya

Penggunaan Darurat, BPOM Beri Izin Edar Jamu Herbavid-19 yang Dibagikan Satgas DPR RI

0

BERNAS.ID – Satuan Tugas Lawan Covid-19 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah membangikan obat herbal Hernavid yang disebut mampu mengobati pasien Covid-19. Bahkan, obat herbal yang dikemas plastik dengan tulisan berbahasa China ditambah stiker 'Satgas DPR-RI'  itu telah dibagikan ke berbagai rumah sakit termasuk RS Darurat Wisma Atlet. 

Pada kemasan juga tidak tercantum izin resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), padahal jamu itu resmi pemberian DPR RI. Dokter di rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 pun dibuat bingung dengan pemberian jamu kepada pasien Covid-19. Hal ini diakui oleh Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania.

Diketahui, pembagian jamu Herbavid-19 diberikan pertama kali pada Selasa, 14 April 2020 dengan sasaran utama memang di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran. Pemberian obat herbal Herbavid disebut-sebut nazar dari Ketua Satgas sekaligus Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. 

Izin BPOM

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM, Mayagustina Andarini mengungkapkan bahwa BPOM mempunyai beberapa kebijakan dalam memberikan perizinan. Sedangkan, untuk jamu Herbavid-19 yang dibagikan Satgas DPR itu, BPOM menyebut sebagai izin penggunaan darurat. Pada masa pandemi Covid-19 ini, BPOM memungkinkan mengeluarkan izin penggunaan darurat. Lagi pula produk tersebut diklaim memelihara daya tahan tubuh. 

Rupanya dalam kurun waktu dua pekan, Herbavid-19 itu didaftarkan ke BPOM pada 27 April 2020. Hanya dalam waktu 3 hari, BPOM mengeluarkan izin edar untuk jamu Herbavid. Padahal, normalnya proses produk yang didaftarkan ke BPOM harus melewati beberapa tahapan dan memakan waktu enam hingga sembilan bulan. Setelah mendapat izin kilat, Herbavid-19 sudah terdaftar di BPOM dengan Nomor Izin Edar (NIE) TR203643421. 

Bahan baku jamu

Dilansir Bernas.Id, Komposisi Herbavid-19 terdiri dari 11 bahan aktif, yakni Forsythiae suspensae Fructus (Biji Forsythiae), Lonicera japonica Flos (Bunga Honeysuckle), Arctium lappa Fructus (Biji Burdock), dan Mentha arvensis Folium (Daun Mint). Ada pula Coix lacryma-jobi Semen (Biji Jali-jali), Lophateri gracile Folium (Daun Bambu), Schizonepeta tenuifolia Folium (Daun Kemamgi), dan Imperata cylindrica Rhizoma (Akar Alang-alang). Pogostemon cablin Folium (Daun Nilam), Glycyrrhyza glabra Radix (Akar Licorice), serta Curcuma xanthorrhiza Rhizoma (Rimpang Temulawak).

Meski begitu, BPOM telah mengevaluasi produk tersebut, seperti penandaan produk harus memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku. Perlu dicantumnkan informasi pada kemasannya terkait komposisi, kegunaan, cara penggunaan, peringatan/perhatian dan cara penyimpanan. Ada pula nomor izin edar, nomor bets, serta batas kedaluwarsa.

Formulanya baru dimodifikasi

Di lain sisi, PDPOTJI dr Inggrid Tania sempat menelusuri berbagai bahan yang terkandung dalam jamu Herbavid-19 yang dibagikan DPR RI itu. Berdasarkan hasil temuannya, Herbavid-19 menggunakan modifikasi resep Yin Qiao San dari China. Bahan-bahan dasar pembuatan Herbavid-19 itu memang memiliki riwayat empirik sepanjang tiga generasi di negara asalnya. Perlu diketahui, Inggrid menyebut Herbavid-19 formulanya baru saja dimodifikasi dan dibuat sehingga belum ada pengalaman dipakai di negara asalnya. 

Dengan demikian, Inggrid meminta supaya obat tradisional yang belum pernah dikonsumsi di Indonesia perlu dilakukan uji klinis. Ia menekankan bahwa izin edar dari BPOM saja tidak cukup. Apalagi Covid-19 merupakan penyakit karena virus corona dan tergolong baru. 

“Jadi izin edar saja belum cukup,” tegas dr Inggrid.

Pihaknya juga menegaskan, izin penggunaan darurat yang disampaikan BPOM tidak bisa dijadikan landasan untuk melewati prosedur. Seharusnya diperlukan penelitian mendalam guna memastikan obat tradisional atau jamu berkhasiat. Apalagi baru pengalaman pribadi belum melalui uji klinis. Saat itu memang, Sufmi Dasco Ahmad salah satu orang yang mengonsumsi Herbavid-19 dan merasakan manfaatnya. Sebagaimana diketahui, Dasco sempat positif Covid-19 tetapi mengaku sembuh setelah melakukan isolasi mandiri sekaligus rutin minum Herbavid-19. (mta)

Leave A Reply

Your email address will not be published.