Berita Nasional Terpercaya

Sultan Menyapa Rakyatnya, Modal Sosial Bangun Tatanan Baru

0

YOGYAKARTA, BERNAS.ID-Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X sekaligus Raja Yogyakarta kembali menyapa rakyat untuk yang ketujuh kalinya. Dalam #SultanMenyapaJilid7, Ngarso Dalem mengangkat tema “Dengan Modal Sosial, Bangun Tatanan Baru”.

Simak selengkapnya pesan Sultan Hamengku Buwono X berikut ini.

Kekosongan dapat diartikan sebagai puncak kekhusyukan. Pada saat itulah manusia mencapai tingkat kesadaran spiritual, dimana manusia dapat merasakan kedekatan dengan Tuhan. Saat itu pula manusia akan merasakan damainya berpasrah kepada Tuhan YME, tanpa harus memikirkan masalah duniawi yang selama ini membelenggu pikiran dan jiwanya. Di saat yang sama, manusia menjadi kuat secara batin, yang akan menenangkan suasana psikologisnya.

New normal adalah sebuah era baru yang harus disikapi sebagai sebuah ikhtiar. Masa pandemi kemarin adalah sebuah trial atau latihan dari menyambut situasi new normal, adaptasi dari sebuah pola hidup baru yang lebih sehat, teratur dan higienis. New normal harus disikapi dengan ketenangan, optimisme dan kepatuhan terhadap tatanan kehidupan yang baru.

Masyarakat adalah ujung tombak pemutus rantai Covid-19. Pun dalam sisi kehidupan yang lain, masyarakat pula yang jadi garda terdepan dalam mengelola kehidupan sosial. Opsi terbaik saat ini adalah menjaga kerukunan dan kekompakan warga. Kebersamaan dalam menjalankan protokol kesehatan dan protokol sosial adalah modal terbaik dalam bertahan dan agar dapat selamat dari wabah ini.

Aparat pemerintahan sebagai garda layanan publik juga harus berbenah. Semakin mengasah budi dan rasa, sebagai modal memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat, menciptakan tataran layanan dalam budaya mutu yang  lebih tinggi, melayani dengan hati. Jogja Gumregah tampaknya harus sedikit dimodifikasi dalam situasi ini. Modalnya tetap sama, yaitu inovasi, dengan mengindahkan protokol kesehatan dan protokol sosial di era new normal. Inovasi dapat dimulai dari aparat pemerintahan sebagai garda terdepan manajemen negara, dalam memberikan layanan publik kepada masyarakat dan stakeholders-nya.

Hari lahir Pancasila dengan Bhinneka Tunggal Ika-nya dapat dijadikan sebagai spirit dalam menjaga, mengasah, dan mengasuh kebersamaan dalam upaya membangkitkan lagi optimisme dalam kehidupan bernegara dan masyarakat. Dengan memahami dan menjalankan kelima silanya, bangsa ini dapat bergerak maju dalam situasi sesulit apapun dengan ketaqwaan, keadilan, persatuan, demokrasi dan keadilan sebagai modal utamanya. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.