Berita Nasional Terpercaya

Soal Tes Cepat Covid-19, Begini Penjelasan Dokter Reisa

0

BERNAS.ID – Tes cepat atau rapid test memang dilakukan di Indonesia, jika hasilnya reaktif Covid-19 maka akan dilanjutkan ke pemeriksaan laboratorium menggunakan metode “polymerase chain reaction” (PCR). Anggota Tim Komunikasi Publik Gugas Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dokter Reisa Broto Asmoro menyampaikan tes cepat tidak harus menyasar di semua kerumunan yang terjadi. 

Disebutkan Reisa ada lebih dari 200 laboratorium yang siap melakukan uji PCR akan tetapi masih terbatas. Sementara, jumlah penduduk Indonesia sekitar 270 juta jiwa. Tes PCR memang masih terbatas dan diutamakan bagi orang yang memiliki kontak langsung dengan pasien positif Covid-19. 

“Ini hanya dilakukan apabila memang diperlukan,” ujarnya dalam konferensi pers daring yang diselenggarakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Jakarta, Sabtu (20/6/2020). 

Ia menjelaskan jika suatu lokasi diduga berkaitan dengan ditemukannya kasus positif Covid-19, maka tes cepat dilakukan secara masif. Tes cepat secara massal memang kerap dilakukan di berbagai tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pabrik, dan kantor bertujuan untuk screening. 

“Tes cepat bertujuan untuk meminimalkan jika ada orang yang membawa virus, tapi tidak sakit dan kemudian bepergian secara bebas,” ungkapnya dikutip seperti dikutip Bernas.Id. 

Apalagi dikhawatirkan ada orang tanpa gejala (OTG) yang bisa membahayakan anggota masyarakat lainnya. Kelompok yang rentan tertular adala lansia dan mereka yang memiliki penyakit penyerta. 

“Tes cepat membantu kita menemukan orang yang harus dirawat agar segera sembuh dan tidak malah menimbulkan komplikasi. Dan membantu mengetahui jumlah orang yang membawa virus tapi tetap sehat.” 

Sebagai informasi, kini jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia mencapai 45.029 orang, Sabtu (20/6/2020). Sedangkan, pasien yang berhasil sembuh sebanyak 17.883 orang dan 2.429 orang meninggal dunia. (mta)

Leave A Reply

Your email address will not be published.