Berita Nasional Terpercaya

Ikut Perjuangan “Berdarah” Berdirinya Partai, Nuning Sesalkan Pembakaran Bendera PDIP

0

JAKARTA,BERNAS.ID – Mantan politisi PDI Perjuangan, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, menyesalkan pembakaran bendera PDI Perjuangan beberapa waktu lalu, dalam aksi penolakan RUU HIP.

Nuning sapaan akrab dari Susaningtyas menuturkan, dirinya berjuang dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri membangun partai pecahan PDI tersebut.

“Hati saya ikut terluka melihat Bendera PDI Perjuangan dibakar diinjak-injak oleh pihak yang memiliki tujuan politik tertentu. Bagaimana tidak saya bersama Ibu Megawati Soekarnoputri dan kader PDIP senior lain sejak tahun 1996 berjuang bersama membangun sebuah Parpol yang bernama PDI Perjuangan, dengan peluh,air mata serta penuh resiko hidup dan mati. Bayangkan saya pernah menggigil ketakutan saat ikut Ibu Megawati dikarantina di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, diawasi setiap gerak oleh Pemerintah Orde Baru, suasana mencekam saat itu tidak bisa kulupakan,” ujar Anggota DPR RI PDI Perjuangan 1999-2004, tersebut, dalam keterangan yang diterima redaksi, Sabtu (27/7/2020).

Jadi meskipun ia sudah bukan lagi anggota PDIP, tapi merasakan tetap sedih dan marah melihat aksi pembakaran bendera partai itu. Kejadian itu tidak bisa dibenarkan apapun alasannya, belum lagi ada unsur pelanggaran hukum disitu.

“Hendaknya, semarah sebenci apapun kita pada situasi politik negeri kita jangan pernah kita menghina simbol yang paling hakiki milik pihak manapun seperti contohnya sebuah bendera,” sesalnya.

Melakukan demo plus melakukan hal anarkis di saat pandemi Covid-19 saat ini, tanpa terapkan protokol kesehatan itu konyol namanya. Lebih konyol lagi mereka yang mengerahkan demo tersebut, tidak berperikemanusiaan karena membiarkan orang lain berdesakan menyongsong ajal tiba akibat tertular virus Corona. 

“Jika tidak setuju gunakanlah jalur hukum, cara yang lebih mencerminkan kita sebagai bangsa besar yang berbudaya berakhlak baik dan santun,” kesalnya.

Pancasila pun menuntun kita untuk bermusyawarah dan mufakat. Ini penting agar bangsa ini tidak punah karena perang saudara akibat Adu Domba. 

Upaya Mendelegitimasi PDIP sebagai partai nasional besar pasti ada, biarkan itu jadi urusan PDIP. Tetapi, perang kognitif yang ditimbulkan atas upaya tersebut bisa menjalar kemana-mana yang jadi urusan kita semua. Ini bisa jadi embrio perpecahan bangsa dan awal keterpurukan bangsa negara.Nuning meminta harus bersama-sama hentikan ini. Bukan membela PDIP semata tapi untuk hal lebih besar, yaitu keutuhan NKRI negara kita tercinta. 

“Ayo kita tetap cintai Indonesia, Pancasila, UUD45 dengan setia dan beradab. Ayo kita lawan pihak yang ingin merusaknya,” pungkas Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan pertama tersebut.(fir)

Leave A Reply

Your email address will not be published.