Bernas.id – Gaji adalah imbalan yang dijadikan andalan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Gaji cenderung selalu tetap tapi seiring berjalannya waktu, kebutuhan hidup juga terus meningkat.
Milennial memiliki tantangan tersendiri karena kebutuhan hidup yang terus meningkat itu juga diikuti dengan gaya hidup mereka. Kedua hal itu seringkali tidak sejalan dengan pendapatan mereka.
Gaya hidup kaum milenial tersebut tidak akan bisa terpenuhi jika hanya mengandalkan gaji setiap bulan. Mereka perlu mencari penghasilan tambahan alias passive income.
Dilansir dari idn.times Property Investor and Developer, Qualified Wealth Planner, Kennedy Handerson membagikan 3 tipsnya.
1. Beli Saham
Millennial bisa menyisihkan gajinya untuk membeli aset seperti saham misalnya. Atau, bisa juga membeli aset lainnya agar bisa mendapatkan penghasilan pasif. Membeli saham bisa dimulai dengan nominal yang kecil.
"Kalau punya income per bulan, coba beli aset supaya punya passive income. Awalnya rendah, tapi coba beli lagi, kerja dapat income beli aset lagi, beli terus supaya dapat passive income," ujar Ken dalam seminar Gatherich di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Kontrol Konsumsi dan Belajar Investasi
Ken juga menyarankan agar millennial mampu mengontrol diri saat membeli barang. Tak jarang millennial menjadi konsumtif karena mengikuti emosi saat berbelanja. Daripada untuk membeli barang, Ken menyarankan milennial mulai berpikir untuk berinvestasi untuk masa depan.
"Kalau merasa punya uang lebih, orang cenderung beli barang mahal. Kenapa? Karena emosional semata. Coba ditahan dulu, naikkin lagi asetnya. Belajar investasi," tambahnya.
3. Jangan Konsumtif
Jangan memiliki sifat konsumstif adalah hal terakhir yang disarankan Ken. Hal itu karena, seringkali ketika pendapatan seseorang meningkat, perilaku konsumtif pun menjadi tidak terkendali. Alangkah baiknya, kata Ken, milennial mulai belajar mengelola keuangan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
"Kekurangan sering kali bukan masalah yang utama. Finansial ada, income gaji ada bulanan, tapi dia masih kekurangan. Kalau kebiasaan seperti itu, berapapun jumlah gajinya bakal kekurangan. Uangnya bertaburan untuk hal-hal konsumtif," tandasnya.(snt)