Berita Nasional Terpercaya

Jiwa Kewirausahaan Ternyata Bisa Dikembangknan Sejak Dini dari Lingkungan Keluarga

0

Bernas.id – Dalam Simposium Virtual Republik ke-9 yang diselenggarakan pada tanggal 22 Juli 2020 oleh ABDSI, Nuryadi dari Polindo Internasional, menyatakan keresahaannya pada para pencari kerja atau calon wirausaha muda yang berasal dari generasi millenial dan Z. Mereka cenderung untuk mencari kerja dengan gaji tinggi, tetapi hanya mau kenikmatannya saja tanpa mau menjalani prosesnya. Akibatnya, banyak yang mundur saat mendapatkan tantangan di pekerjaannya. 

Nuryadi menegaskan bahwa di masa pandemi ini kesuksesan hanya akan dapat diraih jika memiliki jiwa kewirausahaan yang terdiri dari 6 elemen, yaitu visioner, target, keyakinan, aksi, pantang menyerah, dan semangat belajar. Seluruh elemen ini ternyata bisa diajarkan sejak dini dari lingkungan keluarga. 

Kunci penentunya adalah sejauh mana orangtua bersedia menyempatkan waktunya untuk memberi pertanyaan yang menggelitik dan akhirnya memancing diskusi serta memberikan arahan kepada anak-anaknya. Diskusi harus dibuat bermakna dan menegaskan siapa sosok seorang pengusaha dan manfaat apa saja yang bisa diraih jika menjadi pengusaha. 

Saat mengajak anak ke rumah sakit, orangtua bisa berdiskusi dengan mengarahkan pada profesi dokter sebagai yang bertugas mengobati pasien dan pengusaha sebagai pemilik dari rumah sakit. Menjadi pengusaha berarti memberikan manfaat dari usaha yang dilakukan serta membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang.

Menjadi seorang pengusaha juga membutuhkan wawasan yang luas, agar bisa menetapkan visi ke depan dan tujuan usahanya. Wawasan ini tidak hanya terbatas pada pengetahuan bagaimana menjalankan bisnis saja, tetapi juga pengetahuan lain yang bisa memajukan usahanya. Terlebih di masa pandemi seperti ini yang membutuhkan terobosan-terobosan yang tidak biasa. 

Pola pikir dan jiwa kewirausahaan ini bisa ditanamkan sejak dini dari tingkatan taman kanak-kanak, berlanjut ke pendidikan dasar dan menengah. Sehingga diharapkan, saat anak menginjak remaja dan ingin mendalami pendidikannya, akan memiliki visi yang cukup kuat menjadi pengusaha. Di tingkat menengah ini pula, anak-anak sudah bukan hanya pola pikir saja yang ditanamkan, tetapi sudah mulai diajarkan untuk cara merencanakan target dan memutuskan aksi-aksi apa yang akan dilakukan. Jika menghadapi tantangan, anak akan belajar untuk melampaui tantangan tersebut, bukan terus berhenti dan tidak melanjutkan.

Leave A Reply

Your email address will not be published.