Berita Nasional Terpercaya

Pemkab dan Pemkot di DIY Didorong Belanja untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

0

YOGYAKARTA, BERNAS.ID– Situasi pandemi menyebabkan menurunnya belanja pemerintah daerah karena fokus pada Belanja Tak Terduga (BTT) untuk penanganan Covid-19. Pemda DIY mendorong Pemkab dan Pemkot untuk segera membelanjakan anggaran baik untuk kegiatan fisik maupun keuangan.

Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji, menjelaskan untuk kegiatan fisik sebenarnya sudah cukup baik. Sayangnya, kegiatan keuangan saat ini masih rendah.

?Karena proses pencairan keuangan menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang harus kita lakukan untuk BTT kemarin,? ujarnya, Selasa (28/7/2020) di Kompleks Kepatihan.

Ia meneruskan, pada kegiatan fisik, bisa lebih dulu dilaksanakan karena pembayaran di depan hanya berupa DP sebesar 30% dan sisanya di belakang. Di samping itu, beberapa kontraktor juga tidak mengambil uang muka tersebut sehingga bisa berjalan lebih cepat.

Walau demikian, kegiatan fisik yang telah berjalan adalah yang nilainya kecil. Sehingga prosentasenya hampir sama dengan tahun lalu, tapi nominalnya jauh lebih kecil. Dengan masih rendahnya belanja pemerintah ini, ia mendorong Pemkab dan Pemkot untuk segera membelanjakan baik untuk fisik maupun keuangan.

?Tidak ada alasan lagi untuk tidak membelanjakan. Sudah jelas mana yang boleh dibelanjakan, mana yang tidak. Mana yang di-refocusing dan mana yang tidak di-refocusing,? katanya.

Pengoptimalan belanja pemerintah ini menurutnya penting untuk pertumbuhan ekonomi DIY. Belanja pemerintah menjadi satu-satunya strategi di masa pandemi Covid-19 ini untuk mengurangi kontraksi pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DIY,  Budi Wibowo, menambahkan, kondisi ini sebenarnya tidak terlalu merisaukan dimana kegiatan fisik sudah cukup maju dan realisasi keuangan yang masih terlambat. Menurutnya persoalan ini hanya terkait administrasi dan kendala teknis karena pandemi Covid-19.

?Saya pikir OPD (Organisasi Perangkat Daerah) bersangkutan sudah paham betul karena nanti di triwulan berikutnya akan kelihatan apakah capaian fisik dan keuangan ini yang sekarang defiasinya cukup besar rata-rata 20 persen itu bisa tercapai atau tidak,? ungkapnya. (den)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.