Berita Nasional Terpercaya

HUT RI ke-75 di Tengah Pandemi Covid-19, Solidaritas dan Gotong-royong Menguat

0

SLEMAN, BERNAS.ID – Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar upacara peringatan HUT RI ke-75 secara virtual. Upacara diikuti oleh sivitas akademika melalui saluran Youtube UGM dari kediaman masing-masing, sedangkan upacara bendera digelar secara terbatas di halaman Balairung oleh petugas sesuai protokol kesehatan, Senin (17/8/2020).

Rektor UGM, Profesor Panut Mulyono dalam sambutan secara daring mengajak sivitas UGM untuk mengambil hikmah dari pandemi Covid-19 karena justru semakin menguatkan kembali sifat-sifat asli bangsa Indonesia yaitu jiwa persatuan dalam keberagaman. Hal ini ditunjukkan dengan menguatnya solidaritas dan gotong royong tanpa melihat suku, agama, dan golongan.

?Gerakan canthelan seperti yang dilakukan oleh rekan-rekan KAGAMA, gotong royong membangun dan menjaga protokol kesehatan di kampung-kampung, penggalangan dana, pembagian sembako, dan lain-lain menjadi hal yang jamak kita lihat akhir-akhir ini,? paparnya.

Tak hanya itu, pandemi Covid-19 dikataan Panut memacu kreativitas dengan lahirnya berbagai inovasi lahir baik dari kaum intelektual maupun masyarakat awam untuk berjuang bersama mengakhiri pandemi. Beberapa di antaranya seperti  ventilator untuk ICU, sistem sensor buatan (GeNose), alat deteksi cepat Covid-19 (RI-GHA 19), thermal gate scanner, bilik swab pintar, alat sterilisasi masker (Viona), face shield dengan teknologi 3D printing,  dan produksi bio-disinfektan dari terpenting. Berikutnya, pengembangan produk-produk herbal untuk meningkatkan imunitas tubuh, serta pengembangan big data management dan analisis untuk membantu mitigasi serta knowledge management.

Rektor Panut mengatakan berbagai kemajuan dan kesuksesan telah diraih oleh Indonesia hingga usia 75 tahun ini. Kendati begitu, masih terdapat tujuan negara yang belum tercapai. Kekayaan alam Indonesia belum dapat memberikan kemakmuran yang berkeadilan dan sistem ekonomi masih menyisakan kesenjangan, terutama pada masa pandemi ini.

Badan Pusat Statistik melansir data per Maret 2020 bahwa persentase penduduk miskin sebesar 9.78% atau 26,4 juta orang, sedangkan penduduk hampir miskin yang rentan jatuh miskin mencapai 7,45% atau 19,9 juta orang. ?Kondisi ini menjadi tantangan yang harus kita sikapi dengan positif sebagai pemacu semangat dan keberanian kita untuk terus memajukan bangsa dan negara Indonesia,? terangnya.

Menurutnya masyarakat Indonesia tidak boleh menyia-nyiakan waktu di era persaingan global yang begitu ketat. Bekerja keras bersama tanpa batas menjadi kunci untuk mencapai kemajuan Indonesia yang berkeadilan.

?Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo, bahwa inilah saatnya kita membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar. Kita bajak momentum krisis ini untuk melakukan lompatan-lompatan besar,? ujarnya. (jat

 

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.