Berita Nasional Terpercaya

Produk Lokal Indonesia! Peluang Usaha Masker di Tengah Pandemi Covid-19

0

BERNAS.ID – Pemakaian masker saat berpergian maupun beraktivitas menjadi suatu keharusan di tengah pandemi Covid-19. Pada masa adaptasi kebiasaan baru, masyarakat diharuskan memakai masker untuk mencegah penyebaran virus SARS-CoV-2. Apalagi durasi penggunaan masker maskimal hanya 4 jam dan perlu mengganti masker.

Permintaan masker baik masker medis maupun masker non medis mengalami peningkatan. Kebutuhan masker pun menjadi peluang usaha di masa pandemi Covid-19. Ketua Bidang Ketenagakerjaan, Vokasi dan Kesehatan HIPMI Sari W. Pramono menyampaikan bahwa sejak Covid-19 ini sudah naik hampir 77% potensi bisnis masker yang naik.

Pemilik bisnis konveksi pun perlahan juga menjadi pembuat masker kain. Oleh karenanya, Pemerintah pun mendukung produksi masker yang dibuat para pemilik usaha kecil menengah. 

?Tentunya pemerintah juga harus mendukung dan menggerakkan UKM ini agar produksi lokal terutama konveksi ini akhirnya dapat menggerakkan ekonomi karena mereka harus terus berjalan. Selain itu, fashion designer lokal Indonesia juga mulai membuat masker yang lucu-lucu sesuai dengan fashion yang sekarang,” ujarnya melalui ruang digital di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Jakarta, Selasa (18/8/2020) dikutip Bernas.Id dari www.covid19.go.id. 

Menurutnya, ada potensi besar untuk mengembangkan bisnis masker di dalam negeri. HIPMI berkeinginan agar pemerintah bisa membeli barang-barang yang diproduksi dalam negeri termasuk masker buatan tangan-tangan masyarakat Indonesia sendiri. Pandemi Covid-19 justru menjadi tantangan bagi industri kesehatan Indonesia untuk mandiri di dalam negeri sendiri. Indonesia bisa mendapatkan produk berkualitas tanpa banyak transaksi impor. 

?Saya rasa juga dengan adanya kreativitas teman-teman yang sudah mulai bagus untuk belajar membuat masker dan lain-lain, nanti lama kelamaan angka impor akan bisa ditekan. Justru bagaimana pemerintah juga mensosialisasikan ini supaya kita membeli produk dalam negeri sendiri dan melalui UKM yang ada agar ekonomi ini bisa terus berjalan,? imbuh Pramono. 

Sementara itu, Direktur Utama Mitra Sarana Indo, Saifudin HS mengungkapkan masker menjadi salah satu barang yang permintaannya masih tinggi di tengah pandemi Covid-19. Apalagi masker sangat dibutuhkan masyarakat saat beraktivitas. 

?Sesuai dengan arahan dari Pak Jokowi, bahwa kalau memang ada keberpihakan dari pemerintah untuk memakai produk lokal, maka produk lokal harus dibeli agar naiknya daya beli masyarakat serta ekonomi kita juga tumbuh,? terang Saifudin dalam kesempatan yang sama. 

Kendati begitu, bisnis masker dan alat pelindung diri (APD), khususnya N95 di dalam negeri mungkin terhitung baru di bawah 10 perusahaan yang memproduksinya. Saifudin menegaskan dalam berbisnis harus rasional dan realistis dengan keadaan yang ada. Diakuinya, selama ini perusahaannya tidak pernah memproduksi APD akak tetapi mulai pandemi Covid-19 di Indonesia, pihaknya memproduksi masker. 

Hal yang sama juga disampaikan oleh Direktur Utama CV. Brilliant Ayi Hani Susanti. Ia menyampaikan bahwa seiring waktu Covid-19 menghantam Indonesia khususnya dunia, CV. Brilliant yang sebelumnya konsen dalam produksi seragam sekarang memproduksi berbagai jenis masker. 

?Jadi kami beralih karena demand terlalu tinggi untuk masker. Yang tadinya kita tidak tahu apa-apa tentang masker, tidak pernah memproduksi masker-masker sebelumnya, akhirnya kita mencoba untuk bikin kreasi desain masker dari desain yang sederhana seperti masker kain yang dipakai atau sampai masker scuba,? ungkapnya melalui aplikasi via Zoom. (mta)

Leave A Reply

Your email address will not be published.