Berita Nasional Terpercaya

Kinerja Investasi DIY 2020 Menurun Signifikan Karena Pandemi

0

BANTUL, BERNAS.ID – Kinerja investasi DIY semester pertama tahun 2020 sangat terdampak oleh pandemi Covid-19. Dibanding jumlah pada semester pertama 2019, investasi tahun ini menurun dari Rp. 2,1 triliun menjadi Rp.1,5 triliun untuk total penanaman modal asing dan dalam negeri.

“Menurun sekitar 28,3 persen,” ujar Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal DIY Agus Priono, Kamis (27/8/2020).

Ia meneruskan, realisasi investasi Semester I tahun 2020 yang mencapai Rp1,5 triliun, terdiri atas realisasi PMDN sebesar Rp 1,48 triliun dan realisasi PMA sebesar Rp 21,4 miliar. Capaian realisasi investasi di DIY ini didominasi oleh sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi (Rp 1,23 triliun, 81,9%), diikuti oleh sektor Hotel dan Restoran (Rp. 213,84 miliar, 14,2%), serta sektor Perdagangan dan Reparasi (Rp. 23,65 miliar, 1,6%).

Sementara itu terkait penanaman modal asing (PMA), tahun ini menurut Agus yang tertinggi dari Korea Selatan (27,8%) didominasi industri barang kulit dan alas kaki. Yang kedua adalah Australia (15,1%) terkait sektor pertambangan.

“Yang ketiga adalah Amerika Serikat, 12,6 persen, didominasi sektor hotel dan restoran,” paparnya.

Terkait sebaran wilayah investasi, karena ada pembangunan bandara, penanaman modal sebagian besar dilakukan di Kabupaten Kulon Progo dengan nilai investasi sebesar Rp 1,2 triliun, didominasi oleh sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi. Ini disusul Kota Yogyakarta dengan nilai investasi sebesar Rp. 206,2 miliar, didominasi sektor Hotel dan Restoran; Kabupaten Sleman dengan nilai investasi sebesar Rp. 50,3 miliar, didominasi Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi; Kabupaten Bantul dengan nilai investasi sebesar Rp. 18,5 miliar, didominasi sektor Industri Makanan; dan Kabupaten Gunungkidul dengan nilai investasi sebesar Rp. 388,5 juta, didominasi sektor Hotel dan Restoran.

“Kita tentunya berharap ke depan tingkat sebarannya semakin merata, sehingga pemerataan pendapatan di Yogyakarta bisa terjadi,” katanya.

Agus juga mengungkapkan, pada semester ini pihaknya mendapat delapan pengaduan dari masyarakat terkait perizinan sektor pertambangan. Dan pihaknya telah berkoordinasi dengan perangkat daerah terkait untuk merespons.

“Kami yakin, kalau prosedur yang kami lakukan sudah sesuai aturan yang ditetapkan,” katanya. (den)

 

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.