Berita Nasional Terpercaya

Marak Pembalakan Hutan Liar, Ustad Abdul Somad: Nama Bangsa Kita Rusak

0

BERNAS.ID – Kasus pembalakan hutan secara liar masih marak terjadi di Indonesia. Ustad Abdul Somad (UAS) pun memperingatkan bahwa perilaku pembalakan hutan secara liar dan masif merupakan perbuatan dzalim. UAS menegaskan sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW, siapapun yang merusak pohon dan alam seisinya untuk kepentingan pribadi memperkaya diri sendiri akan mendapatkan hukuman neraka.

?Siapapun yang memotong sebatang pohon kayu, (maka akan-red) disungkurkan Allah kepalanya dalam api neraka. Satu batang pohon kayu. Bagaimana kalau dia memotong ratusan hektar hutan? Bagaimana dosa dia? Bagaimana pahala-pahala ibadahnya itu diambil oleh orang-orang yang dianiaya?,? ungkap UAS saat bersilaturahmi ke Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta pada Rabu (26/8/2020) lalu. 

Menurutnya, pembukaan hutan dan lahan yang dilakukan dengan cara dibakar merupakan perbuatan dosa. Hal itu lantaran dapat memberikan dampak buruk yang besar bagi masyarakat luas. Misalnya asap karena pembakaran lahan berdampak pada masyarakat setempat bahkan hingga negara lain. Korbannya bukan hanya rakyat Indonesia tetapi juga nama baik sebuah negara menjadi tercoreng.

?Jaga dirimu dari api neraka. Jangan sampai kau buat dzalim, aniaya. Bukan satu orang bukan satu keluarga yang kena, satu provinsi. Kalau dia bakar hutan bahkan asapnya sampai ke luar negeri. Nama bangsa kita rusak,? imbuh UAS sebagaimana dikutip Bernas.Id dari situs remsi www.covid19.go.id. 

UAS pun mengajak masyarakat untuk selalu meningkatkan kesadaran bahwa manusia seharus memiliki rasa empati dan kepedulian terhadap keberlangsungan hidup, kelestarian lingkungan dan alam ciptaan Tuhan. Kendati begitu, Indonesia juga memiliki potensi bencana alam yang beragam. Pada kesempatan ini, UAS berharap agar manusia dapat mengurangi risiko bencana dengan cara mencinta, merawat dan menjaga alam semesta seisinya.

“Betapa ilmu pengetahuan menjawab bahwa tsunami ini sesungguhnya sudah terjadi berkali-kali, bukan sekali. Maka ilmu pengetahuan menyadarkan kita, membantu kita, menolong kita dengan akal manusia pemberian Allah SWT bagaimana ke depan kita lebih cerdas,? tegas UAS. 

Dengan begitu, korban bencana alam dapat diminimalisir. Masyarakat dapat menikmati kekayaan alam dengan cara melestarikan bukan merusaknya. (mta)

Leave A Reply

Your email address will not be published.