Berita Nasional Terpercaya

Di Era Merdeka dan Digital, Guru Harus Menjadi Pembelajar Otonom

0

SLEMAN, BERNAS.ID – Universitas Negeri  Yogyakarta (UNY) kembali menggelar wisuda virtual kepada 1.264 sarjana baru mengingat masih dalam masa pandemi Covid-19 di Auditorium UNY, Sabtu (29/8/2020). Untuk rinciannya, 25 lulusan Doktor (S3), 152 lulusan  Magister (S2), 1.010 lulusan  Sarjana (S1), dan 77 lulusan Diploma (D3).

Dalam sambutannya, Rektor UNY, Prof Sutrisno Wibawa mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saat ini telah mencanangkan program Merdeka Mengajar, Merdeka Belajar. “Merdeka Mengajar secara umum memberikan kesempatan kepada guru untuk berperan secara maksimal dengan memberikan keleluasaan dalam mengambil keputusan instruksional untuk diimplementasikan di kelas,” tuturnya.

Oleh karena itu, Sutrisna mengajak para wisudawan perlu memiliki inovasi dan keterampilan mengambil keputusan dan mempertanggungjawabkan keputusan instruksional yang diambil. “Untuk dapat berperan secara optimal dalam era merdeka belajar, wisudawan harus mempunyai kecakapan khusus sehingga menjadi guru yang merdeka, yakni guru yang juga pembelajar otonom (autonomous learners),” terangnya.

Lanjut tambahnya, seorang pembelajar otonom harus memiliki kecakapan dan kapasitas untuk belajar mandiri (self-regulated learning) dan menentukan arah pembelajaran sendiri (self-directed learning). “Apalagi karena Anda semua lulus pada saat dunia pendidikan dan pembelajaran mengalami perubahan yang sangat signifikan dari pembelajaran tatap muka atau luring (luar jaringan) menjadi pembelajaran non-tatap muka atau daring,” katanya.

“Dengan memiliki kapasitas self-regulated learning Anda dapat melakukan analisa kebutuhan belajar Anda, dan menentukan bagaimana Anda memenuhi kebutuhan belajar Anda. Dengan kecakapan sebagai guru yang sekaligus pembelajar ini, Anda juga akan dapat mengambil keputusan instruksional yang tepat dan mempertanggungjawabkan keputusan yang sudah Anda ambil,” imbuhnya.

Untuk itu, para wisudawan perlu mengasah kemampuan reflektif dengan selalu mengevaluasi setiap keputusan dan tindakan instruksional yang dilakukan dan menggunakan hasil evaluasi tersebut untuk perbaikan dan inovasi pembelajaran. 

?Selain itu, para wisudawan juga perlu memiliki keterampilan memberikan alternatif kepada siswa terkait sumber belajar dan cara siswa belajar. Kegiatan dan pengalaman belajar yang disediakan guru harus variatif sehingga tersedia pilihan sesuai karakteristik dan gaya belajar siswa,? jelasnya.

Bagi para wisudawan lulusan dari program studi non kependidikan, perlu meningkatkan kemampuan adaptif dan fleksibilitas di dunia kerja. Sebab dunia pendidikan biasanya tertinggal beberapa langkah dengan realitas dunia kerja, sehingga lulusan harus siap untuk belajar hal-hal baru yang bersifat teknis praktis. Dengan dua hal ini, para wisudawan akan mudah menyesuaikan dengan realitas di dunia kerja. 

?Pekerja yang mempunyai kemampuan adaptif dan fleksibel cenderung akan mempunyai tingkat well being yang lebih baik,? tutupnya.

Diketahui, dari 1.264 wisudawan ini 820 lulusan atau 65% dengan predikat cumlaude. Jumlah tersebut tersebar di  program S3 ada 15 lulusan, S2 ada 106 lulusan, S1ada 657 lulusan dan D3 ada 40 lulusan. 2 orang lulusan dari program doktor dan magister meraih predikat pujian tertinggi (summa cum laude). (jat

 

 

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.