Berita Nasional Terpercaya

Penangkapan Aktivis KAMI Disesalkan

0

JAKARTA, BERNAS.ID – Pihak kepolisian menahan tokoh KAMI karena diduga terlibat dalam aksi menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker), beberapa waktu lalu.

Tokoh KAMI yang pertama kali ditangkap yakni Dr. Anton Permana. Dia adalah salah seorang deklarator KAMI. Anton Permana ditangkap polisi pada Minggu (12/10/2020) dini hari. Hari ini, Senin (13/10) giliran Komite Eksekutif KAMI, Syahganda Nainggolan dan M Jumhur Hidayat  dikabarkan di media sosial, juga  ditangkap Bareskrim Polri.

Dikabarkan, Syahganda ditangkap karena dianggap menyebarkan berita bohong melaui media sosial Twitter. 

Politisi Partai Demokrat Andi Arief dalam cuitannya meminta polisi segera membebaskan Syaganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat.

?Bebaskan @syahganda yang saya dengar ditangkap gara2 UU ITE di subuh buta tadi pagi,? kata Andi Arief di akun Twitternya. ?Bebaskan @jumhurhidayat,? demikian ditulis Andi Arief dalam twitternya.

Sementara itu, pengamat politi Pangi Syarwi Chaniago menilai penangkapan ini model lama yang kembali, dikembangkan untuk membungkam tokoh tokoh oposisi yang kritis dan keras mengkritik pemerintah

“Ini sebenarnya pola pola lama yang coba dibentangkan lagi,” ujar Pangi pada Bernas.id, Selasa (13/10/2020).

Menurut Pangi, biasanya alasan sederhana mulai dari tuduhan makar, sampai menganggu stabilitas politik menjadi alasan menangkap aktifis

“Sangat disayangkan bahwa pola semacam ini dianggap akan mampu menurunkan tensi politik,” tambahnya.

Lanjut Pangi, memadamkan aksi dengan cara membungkam suara aspirasi grassroot dan kritis lantang, memperingatkan pemerintah tak akan berhasil, tetap rakyat bakal menang.

“Pemerintah dan aparat keras terhadap tokoh-tokoh yang dianggap oposisi kritis, tapi dalam waktu lama, pemerintah tetap sulit untuk meredam atau membungkam aktifis tersebut dengan cara di tangkap dan dipenjarakan,” pungkasnya.

Pemerintah sebaiknya mengambil jalan tengah, utamakan musyawarah mufakat, dengar kehendak dan aspirasi rakyat, suara rakyat suara Tuhan, jangan kabur atau menghindar apabila rakyat menyampaikan aspirasinya. Ini justru akan membuat benturan makin keras.(fir)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.