Berita Nasional Terpercaya

Kenangan Terhadap Ki Seno Nugroho, Sang Pemberi Pitutur Luhur

0

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Rasa kehilangan mendalam atas kepergian dalang kondang asal Yogyakarta Ki Seno Nugroho Selasa (3/11/2020) kemarin dirasakan oleh banyak pihak. Salah satunya oleh Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto yang menganggap Seno sebagai sosok dalang pemberi pitutur luhur lewat pagelaran wayang kulit.

“Bangsa Indonesia kehilangan sosok muda yang bawa pitutur luhur, Ki Seno Nugroho. Sungguh, saya ingin menyampaikan duka cita kepada keluarga almarhum Ki Seno Nugroho. semoga seluruh amal kebaikan beliau diterima Allah SWT,” kata Eko Suwanto, Rabu, (4/11/2020).

Kiprah Ki Seno Nugroho dalam menghidupkan seni tradisi wayang kulit menurut Eko cukup banyak. Ada keteladanan sikap, wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air yang dikemas dalam aneka lakon pagelaran wayang kulit.

“Sosok dalang lulusan SMKI Yogyakarta ini tidak berhenti pada eksplorasi naratif lakon wayang yang pakem, tapi memberikan warna dan sumbangsih peranan multimedia dalam pertunjukan seni tradisi,” ujar Eko.

Ia mengungkapkan, di beberapa kesempatan, DPRD DIY menggelar wayang kulit semalam suntuk menghadirkan Ki Seno Nugroho. Selain melayani permintaan pagelaran dari masyarakat, Ki Seno Nugroho menurutnya memainkan lakon yang penuh pitutur bagi kehidupan rakyat Indonesia.

“Ki Seno Nugroho sangat piawai dalam mainkan lakon, termasuk membawakan tembang Bung Karno Sang Putra Fajar karya Ki Syukron Suwondo asal Blitar, bisa ajak rakyat teladani kepemimpinan sang proklamator dalam pagelaran wayang kulit. Saya juga sangat terkesan saat almarhum mas Seno lakonkan Duryudana Gugur di DPRD. Seruan bagi kita untuk senantiasa berbuat kebaikan dan berani melawan kemungkaran seperti diceritakan sosok Werkudara yang kalahkan simbol keangkaramurkaan Sengkuni dan Duryudana. Intinya almarhum mengajak kita berbuat baik, berani membela kebenaran dan melawan kejahatan” kata dia.

Ia meneruskan, melalui Limbuk Cangik nya,  lewat dialog punokawan Bagong, Petruk, Gareng dan Semar, ada beragam pesan  kebangsaan dan bangun rasa persatuan dalam perbedaan di Indonesia juga menjadi bahan yang disampaikan saat gelar wayang kulit semalam suntuk.

“Ki Seno Nugroho sosok yang membawa wayang kulit bisa menjangkau lebih banyak kalangan, baik yang tua maupun muda dan milenial, beliau cakap dan adaptif dengan teknologi, dikenal banyak orang lewat siaran live di banyak kanal media sosial,” tandas Eko.

Ki Seno Nugroho meninggal dunia pada usia 48 tahun. Ia mengalami sakit saat bersepeda hingga dibawa ke rumah sakit dan meninggal. Jenazahnya dikebumikan di Makam Semaki Gede Yogyakarta, Rabu (4/11/2020) siang. (den)

Leave A Reply

Your email address will not be published.