Berita Nasional Terpercaya

Layanan Tertutup, Strategi Perpustakaan Sleman Cegah Covid-19

0

SLEMAN, BERNAS.ID – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk pengunjung perpustakaan guna memutus rantai penyebaran Covid-19. Pelayanan ini dimulai pada tanggal 3 Agustus 2020 lalu dengan layanan yang sifatnya tertutup.

Untuk masuk perpustakaan Sleman, syarat wajib pun tak boleh terlewatkan seperti cek suhu tubuh dengan thermogun, cuci tangan, lalu baru dipersilakan masuk. Pemustaka yang datang wajib menuliskan nama, alamat, dan no telepon di buku pengunjung untuk memudahkan proses tracing nantinya. 

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sleman, Sri Wantini menjelaskan, sirkulasi layanan yang sifatnya tertutup berarti pengunjung datang ke perpustakaan, lalu mengkonfirmasi buku apa yang akan diinginkan ke petugas, nantinya petugas yang akan mencarikan buku tersebut. “Artinya pengunjung datang, tapi petugas kami yang mencarikan buku. Kami memberikan layanan ke pengunjung, hanya meminjam, tidak dibaca di tempat,” jelasnya ke Bernas.id, Kamis (5/11/2020).

Sri Wantini menambahkan untuk saat ini, operasional pelayanan perpustakaan keliling juga sudah melayani masyarakat dengan layanan tertutup. “Misalnya ketika mengantar buku dengan meniadakan pertemuan siswa tanpa tatap muka karena belajar di rumah,” ujarnya.

“Kita sifatnya ngedrop (mengantar dan menaruh saja-red) buku, tidak bertatap muka dengan siswa, tapi bekerjasama dengan guru untuk meminjamkan buku ke siswa,” imbuhnya.

Untuk tingkat kunjungan dan peminjaman, Sri Wantini mengakui memang ada penurunan pengunjung di masa pandemi. “Saat ini jumlah pemustaka per hari, kurang lebih 50 pengunjung. Kebanyakan pengunjung usia sekolah termasuk mahasiswa, dengan buku yang dipinjam rata-rata buku untuk penunjang proses pembelajaran,” katanya.

Untuk masa pemberlakuan layanan tertutup, Sri mengatakan pihaknya hanya mengikuti ketentuan dari pemerintah daerah. “Kalau DIY masih dinyatakan dalam kondisi darurat, kita akan tetap memberikan pelayanan dengan protokol kesehatan,” tuturnya.

Protokol kesehatan juga diterapkan, yakni petugas perpustakaan dilengkapi faceshield, hand sanitizer, dan sarung tangan. Untuk buku  yang telah dibaca akan ditempatkan di kotak buku tersendiri dan menunggu beberapa hari, baru buku tersebut ditempatkan di rak, termasuk koleksi dari layanan perpustakaan keliling. Tak lupa juga penyemprotan desinfektan dilakukan secara berkala di fasilitas publiknya. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.