Berita Nasional Terpercaya

Debat Putaran Ketiga, Kustini-Danang Siapkan Role Model Pembangunan Sleman

0

SLEMAN, BERNAS.ID – Debat Pilkada Sleman 2020 putaran ketiga akan mengusung tema “Keterlibatan Stakeholders Dalam Pembangunan Daerah”. Pasangan Kustini-Danang akan membawa role model pembangunan dengan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan dalam konsep Penta Helix.

Dalam konteks mewujudkan visi-misi Kabupaten Sleman ke depan, konsep Penta Helix adalah pengejawantahan tagline “Sesarengan Mbangun Sleman” berupa kerjasama dengan para pemangku kepentingan.
Semua pemangku kepentingan adalah potensi pembangunan yang harus dilibatkan secara aktif dan dibuka selebar-lebarnya ruang partisipasi pada semua stakeholders.

“Konsep kami adalah Penta Helix yang melibatkan unsur pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, masyarakat dan media. Semuanya harus terlibat dan berperan. Kita wujudkan sinergitas bergotong-royong sesarengan mbangun Sleman,” ucap Kustini Sri Purnomo.

Pemangku kepentingan ditegaskan Kustini Sri Purnomo sebagai mitra strategis bagi pemerintah daerah dalam mewujudkan Kabupaten Sleman sebagai rumah bersama yang tangguh, sejahtera, cerdas, dan berjiwa gotong-royong.

Pelibatan stakeholder nantinya akan dimulai dari tahap perencanaan di tingkat bawah seperti Musrenbangdes, Kalurahan, Kapanewon hingga Kabupaten melalui komunikasi dan koordinasi. Kemudian melibatkan pada tahap pelaksanaan pembangunan baik secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan bidang masing-masing.

Sebagai apresiasi atas peran serta stakeholders, Pemkab Sleman akan memberikan dukungan dan fasilitasi untuk semua pemangku kepentingan. 
Kemudian pelibatan lainnya adalah pada tahap evaluasi pembangunan. 

“Pelibatan para stakeholders juga berarti kami akan selalu mendengarkan aspirasi. Itulah wujud dari prinsip good governance yang salah satunya adalah perencanaan pembangunan secara partisipatif,” tandas Kustini Sri Purnomo.

Dua fokus pembangunan Kabupaten Sleman ke depan dalam jangka pendek, menurut Kustini-Danang adalah menurunkan angka kemiskinan dan masalah sosial serta mengembangkan perekonomian. Dampak pandemi Covid-19 membuat sektor perekonomian lesu, angka kemiskinan dan masalah sosial bertambah dan butuh kekuatan bersama untuk bangkit dari problematika tersebut.

Untuk angka kemiskinan serta masalah sosial, Kustini-Danang akan memastikan keterlibatan lembaga pendidikan di DIY baik negeri maupun swasta dalam membantu pemerintah. Salah satunya melalui program kuliah kerja nyata (KKN) yang dapat membuat pemberdayaan masyarakat berkelanjutan. 

“Peran media masa juga sangatlah penting. Media masa berfungsi melakukan edukasi, sosialisasi, dan memberikan informasi tentang kebijakan daerah. Selain itu, melalui media masa akan muncul kritik membangun atas proses pembangunan,” terang Kustini Sri Purnomo.

Sementara untuk pengembangan perekonomian, Kustini-Danang menyadari betul potensi Sleman yang sangat besar khususnya disektor pertanian, industri kreatif, dan pariwisata berbasis masyarakat.

Disini peran lembaga pendidikan juga sangat krusial dan menjadi pusat inovasi. Melalui kegiatan berbentuk kajian, akan diperoleh kebijakan dan langkah operasional yang lebih terukur untuk mengembangkan sektor-sektor ekonomi potensial.

Untuk sektor pertanian, lembaga seperti Bulog, KUD, perusahaan pupuk, bahkan lembaga asuransi pertanian menjadi lembaga yang penting sehingga kebutuhan pupuk dan jaminan resiko pertanian dapat tersedia dengan baik. 

“Perbankan juga berperan dalam pengembangan potensi ekonomi daerah, khususnya dalam hal penyediaan modal kerja,” imbuh Kustini Sri Purnomo. (cdr)

Leave A Reply

Your email address will not be published.