Berita Nasional Terpercaya

Pertimbangkan Saat Melakukan Kegiatan yang Memicu Superspreader Coronavirus

0

Bernas.id ? Setelah beredar istilah happy hipoxia sebagai kondisi yang tidak menunjukkan gejala terjangkit virus Covid-19, hal ini dapat memicu terjadinya Superspreader Coronavirus. Superspreader atau penular super diartikan sebagai suatu pihak yang tanpa sengaja menginfeksi kontak sekunder melebihi pihak lainnya yang juga terinfeksi dengan penyakit yang sama. Dalam kasus virus Covid-19 setiap orang terjangkit berpotensi menjadi superspreader, terlebih jika yang terinfeksi mengalami happy hipoxia atau tidak menunjukkan gejala apa pun saat terjangkit virus corona.

Menurut hasil riset Universitas Hong Kong yang dilansir dari detik.com, sebanyak 70% pasien tidak menulari orang lain. Namun, 20% pasien terjangkit Covid-19 bertanggung jawab pada 80% penularan virus corona. Sementara 10% hanya menulari orang-orang terdekat dari pasien.

Superspreader bisa terjadi tentu karena masyarakat tidak lagi disiplin akan protokol Covid-19. Melakukan kegiatan di kerumunan banyak orang. Terlebih belakangan beberapa kegiatan masyarakat seperti hajatan dan panggung hiburan sudah diperbolehkan. Sedangkan happy hipoxia bisa terjadi pada anak-anak hingga orang dewasa yang memiliki antibodi tubuh yang bagus. Namun, meskipun tidak menunjukkan gejala terinfeksi, happy hipoxia dapat menyebabkan kematian secara mendadak.

Tempat yang berpotensi terjadinya superspreader adalah tempat berkumpulnya banyak orang dan saling berinteraksi serta kontak fisik. Seperti pasar, rumah sakit, sekolahan, stasiun, terminal, pergelaran hajatan serta tempat ibadah. Hal itu senada dengan temuan tim ilmuwan dari London School of Hyginie and Tropical Medicine. Menurut mereka acara seperti latihan  paduan suara, kelas kebugaran, konferensi bisnis dapat menyebabkan terjadinya super spreader. (muu)

Leave A Reply

Your email address will not be published.