Berita Nasional Terpercaya

Cegah Kluster Covid-19, Rizieq Shihab Ditolak Datang ke Jogja

0

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Aliansi masyarakat Kawula Ngayogyakarta Peduli Bangsa menggelar aksi menolak kedatangan Rizieq Shihab di Titik Nol Yogyakarta. Kedatangannya akan berpotensi menimbulkan kerumunan atau kluster Corona baru di Yogyakarta.

Aksi tersebut menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan jaga jarak dan memakai masker. Selain itu, aksi selesai setelah orasi dan pembacaan pernyataan sikap agar tak menimbulkan kerumunan. 

Waljito, juru bicara Kawula Ngayogyakarta Peduli Bangsa mengatakan saat masyarakat sedang mengalami pandemi Covid-19, ada upaya kelompok-kelompok tertentu yang ingin memaksakan kehendak untuk memobilisasi massa. “Bisa mengancam program Pemerintah dan cita-cita kita bersama untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 yang jelas-jelas menjadi bencana yang merugikan bangsa Indonesia,” jelasnya, Kamis (3/12/2020).

“Selain itu, ada kelompok-kelompok tertentu yang ingin mengadu domba persatuan dan kesatuan bangsa dengan narasi-narasi yang provokatif dan bahasa-bahasa yang menghujat, tidak pantas untuk kita dengar di Jogja sebagai Kota berbudaya dan beradab,” imbuhnya.

Ia mengatakan pihaknya bersama warga Yogyakarta pantas melawan kelompok-kelompok itu dengan gerakan-gerakan moral sehingga masyarakat luas akan paham bahwa Yogyakarta itu, Kota Budaya, Kota Beradap, dan Kota Pendidikan. “Mari kita rapatkan barisan, Jogja itu harus kita jaga sebagai kota yang aman, tenteram, beradab, dan berbudaya,” ujarnya.

Untuk itu, Kawula Ngayogyakarta Peduli Bangsa menolak kedatangan Riziek Shihab di Yogyakarta dengan agenda revolusi ahklak karena dengan banyaknya mobilisasi massa dari luar kota akan berpotensi penambahan kluster baru. “Menolak Jogja dijadikan panggung gerakan revolusi akhlak yang berisi saling hujat dan berpotensi memecah belah persatuan masyarakat Yogyakarta,” ucap Waljito. 

Mbah Joyo, penasehat Kawula Ngayogyakarta Peduli Bangsa mengatakan aksi yang dilakukan di Titik Nol Yogyakarta untuk menyikapi kondisi politik terkini yang terjadi. “Pandemi Corona di Indonesia tidak akan hilang kalau masyarakat Indonesia tidak menyadari berbahayanya virus Corona itu,” katanya. 

Saat ini, di berbagai daerah, lanjut Mbah Joyo, virus Corona mulai mewabah lagi karena ada beberapa golongan yang sengaja memaksakan kehendak dan mengumpulkan massa. “Itu berpotensi tinggi menyebarkan virus Corona,” tandasnya.

“Kami di sini, masyarakat Jogja telah memiliki etika, budaya, dan akhlak yang sangat mulia tidak perlu lagi direvolusi akhlaknya. Kalaupun ada yang mau merevolusi akhlak kami di sini, setidaknya mereka harus memiliki ahklak yang lebih mulia dari kami,” imbuhnya.

Untuk itu, Kawula Ngayogyakarta Peduli Bangsa menolak revolusi akhlak dari luar. “Kami punya akhlak sudah baik di Yogyakarta. Kita menolak rongrongan yang datang ke Yogyakarta, apapun bentuk radikalisasi di Yogyakarta,” tegas Mbah Joyo.

“Kita tolak Riziek Shihab yang rencananya akan merevolusi akhlak kita. Selesaikan dulu akhlak mereka, bicara yang baik dulu, ajari kami etika-etika yang baik, kami baru mau di revolusi akhlaknya,” tutupnya. (jat

Leave A Reply

Your email address will not be published.