Berita Nasional Terpercaya

Tahun 2021 RAPI DIY Tetap Konsisten Dampingi PJJ Sekolah

0

SLEMAN, BERNAS.ID – Masa pandemi COVID-19, menjadikan proses pembelajaran sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta,  tidak dapat dilakukan dengan metode tatap muka. Sehingga, perlunya metode alternatif, agar proses pembelajaran tetap  berjalan. Hal ini mendorong beberapa sekolah dasar dan menengah, melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang awalnya dengan memanfaatkan internet saja, namun saat ini beberapa sekolah juga memanfaatkan perangkat radio komunikasi seperti Handy Talkie (HT).

?Selama Pandemi COVID-19, PJJ dijalankan dengan memanfaatkan internet, namun berbagai kendala muncul, terkait dengan kualitas jaringan internet di Kecamatan Cangkringan, Sleman. Ini yang menjadikan kami berpikir untuk mencari solusi, dan bersyukur bisa bekerjasama dengan RAPI DIY  yang memfasilitasi pendampingan dengan perangkat HT?, jelas Tri Harsono, S.Pd., Kepala Sekolah Dasar Pusmalang,  Cangkringan, Sleman.

RAPI, Radio Antar Penduduk Indonesia, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dalam hal ini diwakili  Sulaiman Suseno, yang akrab dipanggil Seno, selaku Ketua, menyampaikan,

?Selama pandemi COVID-19, RAPI DIY bekerjasama dengan Pengurus RAPI Wilayah Kabupaten Sleman, Kulonprogo dan Gunungkidul, memenuhi permohonan dari beberapa sekolah, untuk  pendampingan dan bantuan teknis penggunaan perangkat komunikasi berbasis frekuensi VHF, untuk pembelajaran jarak jauh. Tetapi ini bukan berarti menggantikan internet, namun melengkapi?, ujar Seno.

Seno menambahkan, bahwa RAPI DIY, memiliki kewenangan mengatur penggunaan frekuensi di Daerah Istimewa Yogyakarta, dari 142.000  Mhz sampai dengan 143.600 Mhz. Dari kewenangan itu akhirnya dialokasikan untuk PJJ beberapa sekolah di 3 kabupaten di DIY. Selain frekuensi, RAPI wilayah di 3 kabupaten juga aktif mendampingi guru dan siswa dalam penggunaan perangkat komunikasi dan etika penggunaannya. Dalam penerapan PJJ berbasis radio komunikasi ini, guru memberikan materi pembelajaran secara lisan melalui  perangkat radio di sekolah, kemudian para siswa menerima materi pembelajaran melalui perangkat HT yang berada di rumah siswa. Proses PJJ memacu adanya interaksi aktif guru dan siswa, sedikit berbeda jika materi pembelajaran dikirim melalui Whatsapp atau Google Classroom yang minim interaksi langsung, baik sesama siswa atau guru dengan siswa. Selain itu dengan radio komunikasi, proses pembelajaran tidak dibatasi kuota internet dari perangkat siswa.

Secara umum, menurut Seno, para siswa di DIY mudah beradaptasi dalam penggunaan perangkat komunikasi, didampingi orangtua siswa dan anggota RAPI yang ditugaskan. Hal ini memudahkan proses pembelajaran, dan kenyamanan siswa dan guru. Tidak hanya itu, kesempatan guru melakukan komunikasi langsung ke siswa dalam mensosialisasikan protokoler kesehatan juga kondisi kesehatan semakin intensif dilakukan.

?Dengan perangkat HT, yang berpartisipasi dalam proses pembelajaran adalah siswa langsung, bukan dikerjakan orangtua atau saudara dari siswa. Ini bisa dideteksi dari modulasinya, akan keliatan jika yang aktif  selain siswanya. Itu keunggulan menggunakan perangkat radio komunikasi,? tambah Seno.

Secara tegas, Seno yang ditemui di Pos Gabungan Siaga Merapi RAPI Sleman, Jalan Kaliurang km.17 akhir Januari 2021, menegaskan bahwa tahun 2021, RAPI DIY didukung RAPI wilayah di kabupaten, tetap akan membantu PJJ di beberapa sekolah.

Sejak pertengahan tahun 2020, RAPI DIY sudah terlibat langsung dalam memberikan dukungan pelaksanaan PJJ, ?Namun perlu dicatat, RAPI DIY ranahnya di komunikasi, sehingga dalam memberikan dukungan untuk dunia pendidikan di DIY, bentuknya pendampingan ranah komunikasi, terkait kualitas proses pembelajaran itu kewenangan dari sekolah,? jelas Seno. 

Di tempat lain, anggota RAPI DIY, Sriwata, sebagai koordinator tim pendampingan teknis lapangan PJJ di Sleman menambahkan, ?Kendala utama PJJ ada pada keterbatasan perangkat komunikasi dan kondisinya. Ini membutuhkan perhatian dan dukungan berbagai pihak. Terutama untuk siswa yang secara geografis terhambat kondisi minimnya jaringan internet, maka perangkat HT menjadi vital  agar proses belajar mengajar murah tetap bisa berjalan, selama Pandemi Covid-19 dan saat terdampak erupsi Gunung Merapi.” (Iswara JZ12FYS)

 

 

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.