Penulis : Heru Sang Amurwabumi
Editor : Sabila J. Firda
20 Februari 2021
Bernas.id - Mengapa Tuhan menciptakan begitu megahnya sebuah kisah cinta, jika harus ada luka di dada?
Pertanyaan itu mengusik pikiranku, ketika Mbah Soma, sesepuh Desa Kedung Pingit—sebuah desa di kaki Gunung Pandan—menceritakan sepak terjang leluhur kami pada masa beratus-ratus tahun lalu, beserta kutukan cinta yang menyertai hikayat sebuah negeri di bantaran Sungai Brantas.
Panjalu. Orang-orang menyebutnya sebagai Kadiri. Negeri yang berpusat di kota Dahanapura itu awalnya bernama Medang i Kahuripan. Ketika Batara Airlangga memutuskan turun takhta demi menjalani kehidupan sebagai seorang pandita Waisnawa, justru pewarisnya, Sanggramawijaya Uttunggadewi menolak menduduki singgasana Medang i Kahuripan. Putri Mahkota itu mengikuti jalan ramandanya, menjadi seorang pandita. Pilihan yang mengantarkan mereka kelak dikenal sebagai Resi Gentayu Jatiningrat dan Dewi Kilisuci Sepuh.
Selain Sanggramawijaya Uttunggadewi, Batara Airlangga memiliki satu anak lagi, lelaki, bernama Rahadyan Samarawijaya dari garwa pramesywari—Dyah Sri Laksmi. Sementara dari garwa selir—Niken Amahita, dia memiliki satu anak lelaki bernama Mapanji Garasakan.
Begitu cintanya Batara Airlangga kepada dua istri dan anak-anaknya, hingga dalam keadaan mundurnya Sanggramawijaya Uttanggadewi sebagai pewaris takhta, dia bisa berbuat adil. Batara Airlangga memutuskan untuk membagi warisan kekuasaan menjadi dua yang sama rata. Mahayogi Medang i Kahuripan, Mpu Baradah yang ditugasi.
Maka, dengan kucuran air kendi sang mahayogi, terciptalah bengawan suci sebagai simbol keadilan cinta. Bengawan yang kelak dikenal dengan nama Sungai Brantas itu menjadi batas dua wilayah baru: Janggala untuk Mapanji Garasakan, dan Panjalu untuk Samarawijaya.
Namun, sepeninggal Batara Airlangga dan Sanggramawijaya Uttunggadewi, justru pembagian itu menjadi awal dari kisah panjang pertikaian sesama anak cucu Batara Airlangga. Mapanji Garasakan dan Samarawijaya menjadi dua kekuatan baru bekas Medang i Kahuripan yang tak henti-henti menumpahkan darah untuk menunjukkan klaim siapa yang paling pantas disebut sebagai penguasa tanah Jawa. Pertumpahan darah yang terus berlanjut ketika takhta Janggala diduduki Alanjung Ahyes sampai Samarotsaha, dan takhta Panjalu diduduki Sri Jitendrakara, Sri Bameswara, hingga Sri Aji Jayabhaya.
Bahwa, pertikaian demi pertikaian berdarah antara Panjalu dan Janggala kemudian diakhiri ketika Prabu Sarweyswara, penguasa Janggala dan Prabu Aryesywara, penguasa Pangjalu bersepakat menjodohkan Rahadyan Kuda Rawisrêngga dengan Dyah Ayu Sasi Kirana. Perjodohan yang kelak akan menyatukan kembali Janggala dan Panjalu.
Dyah Ayu Sasi Kirana adala pewaris takhta yang diduduki Prabu Aryesywara. Lelaki mana pun tak akan mengelak jika dinikahkan dengan Sekar Kadhaton Panjalu yang kecantikannya telah tersohor ke segala penjuru tanah Jawa. Tanpa berpikir panjang, Rahadyan Kuda Rawisrêngga menyanggupi rencana besar itu. Pun juga sebaliknya, Sasi Kirana tak kuasa menolak perjodohan dengan Putra Mahkota Janggala yang konon memiliki ketampanan sebanding dengan Batara Kamajaya.
Akan tetapi, kenyataan tidak selamanya berbanding lurus dengan rencana dan harapan. Siapa sangka, rencana besar yang sudah di depan mata itu mendadak ternodai oleh sebuah aib yang besar pula. Aib yang disebabkan oleh pertemuan tak sengaja antara Rahadyan Kuda Rawisrêngga dan Rara Anggraeni, ketika Putra Mahkota Janggala itu berkunjung ke rumah Rakryan Kanuruhan Kudanawarsa. Pertemuan yang menjadi awal dari pengumbaran jalinan asamara keduanya. Pertemuan yang mampu mengaburkan dan mengubur keberadaan Dyah Ayu Sasi Kirana di hati Rahadyan Kuda Rawisrêngga.
Bukan itu saja, di hadapan Prabu Sarmesywara dan Rakryan Kanuruhan Kudanawarsa, Rahadyan Kuda Rawisrêngga tak ragu-ragu mengutarakan tekadnya untuk menjadikan Rara Anggraeni sebagai garwa pramesywari. Sementara Dyah Ayu Sasi Kirana hanya akan dijadikan sebagai garwa selir.
Prabu Sarmeyswara murka. Hubungan Rahadyan Kuda Rawisrêngga dengan Rara Anggraeni semakin hari kian menjadi-jadi. Dia meminta petunjuk saudara perempuannya, Dewi Kilisuci Anom—pengikut jejak leluhur mereka, Batara Airlangga dan Dewi Kilisuci Sepuh menjadi pandita—yang tinggal di Gunung Pucangan. Disusunlah sebuah siasat Dewi Kilisuci Anom untuk menjebak Rara Anggraeni.
Konon, atas perintah Prabu Sarmeyswara, Rara Anggraeni dijemput sepasukan Kadhaton Janggala untuk diundang Dewi Kilisuci Anom ke Gunung Pucangan—sebuah bukit di gugusan Pegunungan Kendeng. Nahas, di tengah perjalanan, di tepi Sungai Brantas justru Rara Anggraeni dihabisi oleh orang-orang dari kabuyutan Kedung Pingit, kaki Gunung Pandan—sebuah gunung di gugusan Pegunungan Kendeng—suruhan Prabu Sarmeyswara. Di ambang ajalnya, perempuan malang itu sempat mengucapkan sumpah serapah, "Aku tak pernah bisa menerima kecurangan ini. Aku akan menghempaskan jalinan asmara orang-orang Pegunungan Kendeng dan Panjalu, seperti halnya mereka menghempaskan asamaraku dengan Rakamas Kuda Rawisrêngga. Kutukan ini adalah tumpahan air mataku. Ia tak akan berakhir sebelum Sungai Brantas kering mata airnya!”
***
Seperti halnya kakekku, Mbah Soma menuturkan hikayat cinta sebuah negeri di bantaran Sungai Brantas beserta kutukan Rara Anggraeni, aku ceritakan kembali kisah antara ibumu denganku, Nak.
Aku tahu, kau memang hanya bisa mengedipkan mata sambil menggeliatkan badan ketika mendengar cerita ini. Meskipun kau baru saja hadir di dunia ini tiga hari yang lalu, aku yakin bahwa kau bisa menyimak bagian demi bagian dari kisah ini.
Wajahmu masih merah, Nak. Anehnya hidungmu justru menyerupai hidungku. Sedikit pun tak menunjukkan bahwa itu replika dari hidung ayah atau ibumu. Ah, mungkin ini adalah teori para penghayal psikogeneologi—gen berdasarkan ikatan batin, yang mampu menyingkirkan teori hubungan biologis.
Nak, kau memang terlahir bukan dari benihku sebagai ayahmu. Tetapi roh yang ditiupkan ke ragamu tercipta dari semaian cintaku yang tak pernah lampus oleh masa. Harus aku akui, ada rasa sakit jika mengenang kembali takdir kisah itu.
Kau masih bisa mendengar ceritaku, Nak?
Ah, kau hanya menjawabnya dengan kedipan mata sambil merengek dan menggeliatkan badan. Wajahmu yang masih merah tampak semakin lucu.
Jauh sebelum kau lahir, aku dipertemukan dengan ibumu di sebuah kota perantauan. Aku anak kolong dari kaki Gunung Pandan, ibumu anak bantaran Sungai Brantas. Sama-sama menjadi perantau di tanah orang, menjadikan aku begitu tak tega melihat perempuan seperti ibumu harus mengecap kerasnya perjuangan menyambung hidup di perantauan.
Kami diberi kesamaan nasib, Nak. Sama-sama ditakdirkan sebagai orang-orang desa yang terjebak kecongkakan orang-orang kota di tanah milik mereka. Itu sebabnya, aku berusaha menjadi bagian dari perjalanan hidup ibumu. Menjadi atap peneduh ketika hatinya basah oleh hujan kesedihan. Menjadi lilin ketika pikirannya kalut oleh gelapnya gemerlap kehidupan kota. Menjadi api unggun ketika batinnya menggigil kedinginan oleh badai bernama kerinduan akan kampung halaman.
Begitulah, Nak. Kami merasa tidak sendirian di tanah perantauan. Ada nama yang kami doakan pada setiap malam. Ada sandaran yang dituju ketika jiwa kami sama-sama merasa dalam keragu-raguan. Entah apa namanya kedekatan itu. Yang pasti aku adalah seorang pengecut. Tak pernah sekali pun aku memiliki nyali untuk mengutarakan bahwa aku telah mencintai perempuan itu. Ibumu.
Bahkan, ketika suatu hari aku mengantarkan ibumu pulang ke kampung halaman, menyeberangi Sungai Brantas dengan perahu tambang, lalu menemui ayah ibunya, aku tetaplah pengecut, Nak.
Senja itu adalah senja di akhir Februari. Aku ingat, dua minggu sebelumnya, banyak yang beramai-ramai memborong cokelat di kota perantauan kami. Menurut mereka, cokelat itu akan diberikan sebagai hadiah untuk orang-orang yang mereka kasihi di hari penuh kasih. Pada senja itulah pertama kali aku tahu bagaimana rasanya menyeberangi Sungai Brantas menggunakan perahu tambang. Ibumu yang memintaku mengantarnya pulang ke kampung halaman. Oh, iya, aku juga ingat bahwa juru mudi perahu itu adalah paman ibumu, adik dari bapaknya. Aku sempat berkenalan dengannya.
Hari-hari setelah itu, aku semakin sering menyeberangi Sungai Brantas bersama ibumu, Nak. Menikmati senja bersama burung-burung pemakan ikan, pasir Brantas yang basah, siluet pohon glagah, juga perahu-perahu yang menyeberang di kejauhan. Terkadang kami juga menikmati senja di Sungai Brantas itu dengan bias sinar keemasan yang memanjakan buih-buih arus sungai yang berwarna putih seperti kapas, angin yang senantiasa berembus dengan basah. Sebasah pasir Brantas yang lembab tapi tetap hangat.
“Bolehkah aku berhayal?” tanya ibumu pada suatu senja, ketika kami berada di tepi Sungai Brantas.
“Tentu saja,” jawabku sembari menatap buih arus sungai.
“Seandainya kelak kita bisa duduk di pelaminan, lalu memiliki anak, akan kauberi nama siapa, Mas?”
“Syaqira jika perempuan. Panggil saja Syasa. Beri nama Ahnaf jika terlahir laki-laki.”
Akan tetapi, rupanya Tuhan punya rencana lain. Semua kisah itu dengan mudah Dia ubah. Antara aku dan ibumu, mendadak menjadi sepasang salah yang enggan saling mengalah. Cinta kami terhempas, seperti butiran-butiran pasir di tepi Sungai Brantas yang sirna oleh arus yang melibas. Seperti burung-burung origami kertas yang melepuh ketika aku menerbangkannya bersama ibumu pada langit yang bergerimis, Nak.
Begitulah kisah. Ketika kami melangkah bersama, berbulan-bulan kemudian kami sampai di ujung jalan bernama pisah. Ibumu menunjukkan sebuah hari dan tanggal yang dia sebut dengan nama nikah. Bukan denganku, tapi dengan lelaki Janggala yang menjadi pelabuhan hatinya setelah kami menjadi pemuja ego dalam kekerasan kepala dan pendirian masing-masing.
Ya Tuhan, betapa Kau Maha Tahu dengan segala kisah yang Kaubangun begitu megah bersama luka dada yang berlumur nanah. Ratapku ketika itu, Nak.
Barangkali benar kutukan Rara Anggraeni yang diceritakan Mbah Soma memang ada, lalu sedang menimpaku. Sebab aku berasal dari kaki Gunung Pandan di gugusan Pegunungan Kendeng.
Aku ingat, ada sebuah permintaan terakhir dari ibumu sebelum datang hari dan tanggal yang dia sebut itu. “Untuk terakhir kali, antarkan aku pulang ke kampung halaman.”
“Baiklah. Tetapi aku tak sanggup menyeberangi sungai itu bersamamu lagi. Terlalu banyak kenangan di sungai itu. Aku antar kau hanya sampai di tepiannya. Aku juga tak sanggup berpamitan kepada ibu dan bapakmu.”
Ibumu tak menjawab. Dia hanya memalingkan wajah. Aku tahu, dari gerakan punggungnya yang berguncang-guncang, dia sedang menangis. Atau jika aku salah menerka, dia sedang mengutuk kepengecutanku selama ini, Nak.
Maka, pada suatu senja yang lain, aku mengantarkan ibumu ke Sungai Brantas entah keberapa kali. Sepanjang tiga jam perjalanan, kami sama-sama menahan diri untuk tidak membuka suara. Saling membisu. Tenggelam dalam kecamuk pikiran masing-masing.
Senja itu sekaligus menjadi senja terakhir aku menapakkan kaki di tepi Sungai Brantas bersama ibumu, Nak.
“Kita pernah bahagia, Mas. Kenang itu saja, jangan lainnya,” bisik ibumu ketika jemarinya terakhir kali aku sentuh, beberapa langkah sebelum dia naik ke atas geladak perahu tambang penyeberangan Sungai Brantas.
Mendadak ada yang terasa membanjir di pelupuk mataku, Nak. Dalam benakku berlintasan sumpah serapah Rara Anggraeni kepada orang-orang Pegunungan Kendeng. (*Heru Sang Amurwabumi-Nganjuk)
Catatan:
Garwa prameyswari = Permaisuri.
Garwa selir = Selir.
Janggala, Jenggala = Pecahan Medang i Kahuripan selain Panjalu setelah dibagi menjadi dua oleh Mpu Baradah atas perintah Maharaja Airlngga. Sekarang wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Panjalu, Kadiri = Pecahan Medang i Kahuripan selain Janggala setelah dibagi menjadi dua oleh Mpu Baradah atas perintah Maharaja Airlngga. Sekarang wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Pegunungan Kendeng = Gugusan pegunungan kapur utara yang terbentang dari Jawa Tengah sampai Jawa Timur.
Rujukan:
JAKARTA, BERNAS.ID - Tampuk pimpinan negara selalu diduduki oleh orang-orang Jawa, kecuali BJ Habibie. Namun, Menristek zaman Soeharto menjadi presiden bukan karena dipilih melalui pemilu. Ia menjadi pengganti Soeharto yang lengser kar ...
YOGYAKARTA, BERNAS.ID - Kasus kekerasan terhadap perempuan di DIY kini kian meningkat. Hal ini rupanya didorong kuat oleh faktor pandemi COVID-19. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) D ...
BANTUL, BERNAS.ID - Sebanyak 120 seniman lukis dan patung yang peduli dengan penderitaan sesama anak bangsa yang terdampak bencana menggelar pameran bersama di Cafe Kopi Macan Yusman, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul selama ...
BERNAS.ID - Sebagian orang bermimpi untuk bisa berkuliah di luar negeri. Namun kebanyakan dari mereka menganggap jika kuliah di luar negeri membutuhkan banyak biaya dan prosesnya yang tidak singkat. Belum lagi harus mengumpulkan berbagai do ...
SLEMAN, BERNAS.ID - Penipuan berkedok cinta (love scam) semakin marak akhir-akhir ini. Kemajuan teknologi dan internet seperti media sosial semakin memudahkan praktek love scam. Ketua Pusat Kajian Law, Gender, and Society UGM, Sri Wiyant ...
SLEMAN, BERNAS.ID - Sebanyak 1.212 dusun di Kabupaten Sleman akan dipasang fasilitas internet gratis (Free WiFi). Program pemasangan fasilitas akan dikerjakan secara bertahap sampai tahun 2023. Sekretaris Diskominfo Sleman, Purwati menga ...
YOGYAKARTA, BERNAS.ID - Sekali-kali, berjalanlah di gang Mlati, Kampung Karangsari, Kalurahan Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta. Di sana, akan terlihat hamparan sayuran hijau serta buah-buahan yang ranum. Kawasan tersebut kerap dijadikan l ...
SLEMAN, BERNAS.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman merencanakan vaksinasi sekitar 10 ribu pedagang pasar tradisional sebelum akhir Maret. Para pedagang itu berasal dari 42 pasar yang dikelola Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperinda ...
SLEMAN, BERNAS.ID - Virus SARS CoV-2 tak dipungkiri bisa menyebabkan gangren pada pasien Covid-19. Virus korona dapat menyebabkan gangguan pembekuan/pengentalan darah (koagulopati) dan gangguan aliran pembekuan darah. Hal tersebut mempengar ...
SLEMAN, BERNAS.ID - Di tahun 2020, tercatat baru ada 37 pengembang yang menyerahkan fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) kepada Pemerintah Kabupaten Sleman. Padahal, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DP ...
YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Logam yang dikelola Dinas Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Jogja secara rutin mampu mengekspor reflektor lampu rumah ke perusahaan Panasonic di Jepang. Kepala U ...
YOGYAKARTA, BERNAS.ID - Guna mengoptimalkan pelayanan publik, Pemkot Jogja segera mengoperasikan mall pelayanan publik. Ini akan dikelola oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Jogja. Kepala Dinas Penanaman Moda ...
YOGYAKARTA, BERNAS.ID - Kota Yogyakarta telah diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi bahkan dibeberapa tempat terjadi hujan es dengan ukuran sebesar kelereng pada Rabu (3/3/2021) siang. Salah satu akibat dari hujan deras tersebut memb ...
BERNAS.ID - Menimba ilmu menjadi suatu hal yang wajib bagi para pelajar. Namun, tidak hanya para pelajar saja yang wajib melakukan aktivitas belajar. Mahasiswa, pekerja kantoran bahkan seorang dosen pun juga perlu melaksanakan kegiatan ...
YOGYAKARTA, BERNAS.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana pada cuaca ekstrem. Mulai dari banjir, pohon tumbang hingga hujan es seperti yang terjadi di sebagia ...
SLEMAN, BERNAS.ID - Dua pekerja migran yang pulang ke Indonesia terdeteksi terinfeksi varian COVID-19 dari Inggris B117. Covid-19 B117 dicemaskan masyarakat karena dikabarkan cepat menular dengan tingkat penularannya 30-70 persen daripada C ...
SLEMAN, BERNAS.ID - Sejumlah warga pinggiran Kali Progo memohon doa keselamatan bangsa dan kelestarian alam agar terhindar dari marabahaya bencana alam dan wabah virus Covid-19. Para warga yang mayoritas berasal dari Dusun Kliran, Kisik, da ...
YOGYAKARTA, BERNAS.ID - Kondisi pengemudi becak dan andong di kawasan Malioboro kini semakin berat. Pasalnya, setelah satu tahun pandemi COVID-19, kondisi dirasa tidak semakin membaik. Ketua Paguyuban Becak Motor Yogyakarta (PBMY), Parmi ...
YOGYAKARTA, BERNAS.ID - Bantaran Sungai Winongo Jogja bakal dikembangkan jadi kawasan wisata yang menarik. Ini sudah masuk dalam rencana kerja pembangunan Pemerintah Kelurahan Pringgokusuman 2022 yang ditetapkan dalam Musyawarah Rencana Pem ...
BERNAS.ID – AutoCAD merupakan suatu perangkat lunak dari komputer CAD yang digunakan untuk menggambar 2 dan 3 dimensi yang kemudian dikembangkan oleh Autodesk. AutoCAD ini juga merupakan varian utama dari produk Autodesk serta ya ...
BERNAS.ID - Jika anda seorang mahasiswa jurusan teknik, pastinya tidak akan asing dengan gambar teknik. Bagi orang-orang teknik, gambar teknik merupakan alat komunikasi untuk menjelaskan suatu produk. Gambar teknik dibuat dengan membutuhkan ...
JAKARTA, BERNAS.ID - Pemerintah Indonesia menegaskan, terus mendorong konvergensi program penurunan stunting dari pusat hingga tingkat desa, agar bisa menyasar sasaran program Rumah Tangga 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1.000 ...
JAKARTA, BERNAS.ID - Burung Pelanduk Kalimantan (Malacocincla Perspicillata) yang merupakan salah satu satwa endemik, diduga mengalami kepunahan sejak tahun 1848 atau 172 tahun yang lalu kembali ditemukan. Burung tersebut kembali dijumpai d ...
JAKARTA, BERNAS.ID - Pemerintah umumkan kasus pertama covid-19 di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020, tepat satu tahun yang lalu. Sejak saat itu pula pemerintah terus berupaya keras menangani pandemi covid-19 ini dengan memanfaatkan berbag ...
SLEMAN, BERNAS.ID - Beralasan tak ada biaya, orangtua yang masih belum diketahui identitasnya tega membuang bayinya yang baru lahir di sebelah timur pertigaan Gang Semar RT05/RW44, Stan, Kalurahan Maguwoharjo, Depok, Sleman, Rabu (3/3/2021) ...
YOGYAKARTA, BERNAS.ID - Mutasi virus Corona B.1.1.7 telah terdeteksi di Indonesia. Pemerintah Daerah (Pemda) DIY masih menunggu instruksi dari Kementerian Kesehatan RI terkait upaya antisipasi penyebaran varian baru Corona tersebut. Sekr ...
SLEMAN, BERNAS.ID - Hujan angin ekstrem disertai butiran es terjadi di Kecamatan Turi Sleman dan Kota Yogyakarta, Rabu siang (3/3/2021) sekira pukul 12.15 WIB. Misalnya, untuk Sleman, terpantau hujan es di Dusun Turi Donokerto dan Babadan D ...
YOGYAKARTA, BERNAS.ID - Di tengah pandemi COVID-19 tahun 2021, Pemkot Yogyakarta terus menyusun program unggulan untuk membangkitkan lagi sektor UMKM. Namun sayangnya Kota Jogja hingga kini belum memiliki Rencana Pembangunan Industri Kota ( ...
BERNAS.ID - Bagi anda yang ingin terjun dalam sektor pekerjaan, hendaknya anda sebagai calon pekerja memerlukan kecakapan khusus karena kapabilitas saja tidak mencukupi. Hal ini ada baiknya anda juga harus merasakan manfaat sertifikasi prof ...
BERNAS.ID - Kartu Prakerja merupakan suatu program pengembangan kompetensi berbentuk bantuan biaya yang difokuskan untuk para pencari kerja, pekerja yang ter-PHK serta para pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensinya. Program pemerin ...
SLEMAN, BERNAS.ID - Peraturan Presiden (Perpres) No.10 Tahun 2021 tentang investasi minuman keras (miras) dipandang akan lebih banyak mendatangkan dampak negatif daripada sisi positifnya. Perpres tersebut menuai pro dan kontra di masyarakat ...
YOGYAKARTA, BERNAS.ID - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY kini tengah menyusun petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2021 di DIY. Walau demikian, Disdikpora DIY memastikan PPDB yang ak ...
JAKARTA, BERNAS.ID - Menuai polemik di masyarakat, Presiden Joko Widodo mencabut Peraturan Presiden No.10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal. Aturan tersebut menjadi kontroversial karena memuat kebijakan investasi minuman keras ...
YOGYAKARTA, BERNAS.ID - Pelaku usaha jasa akomodasi wisata yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mengikuti vaksinasi COVID-19 massal di Benteng Vredeburg, Selasa (2/3/2011). Ini merupakan bagian dari vaksi ...
JAKARTA, BERNAS.ID - Presiden Jokowi pada tanggal 2 Februari 2021 lalu telah meneken Perpres No 10 Tahun 2021 tentang bidang usaha penanaman modal yang salah satunya mengatur soal penanaman modal minuman beralkohol, diantaranya memperb ...
JAKARTA, BERNAS.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghapus poin dalam Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal yang mengatur pembukaan investasi industri minuman keras (miras) yang mengandung alkohol. Ha ...
YOGYAKARTA, BERNAS.ID - Pelonggaran izin investasi industri minuman keras (Miras) seperti tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal yang diteken Presiden Jokowi pada 2 Februari 2021 ...
BERNAS.ID - Memiliki bekas jerawat pada wajah dapat menurunkan tingkat kepercayaan diri seseorang. Dengan begitu, banyak orang mencari cara dan menghilangkan bekas jerawat adalah solusinya. Bekas jerawat pada umumnya tidak mudah untuk ...
BERNAS.ID – Penulis yaitu sebutan untuk orang yang melakukan pekerjaan menulis ataupun menciptakan suatu karya sendiri. Sedangkan menulis ialah kegiatan yang dilakukan untuk membuat huruf melalui media kepenulisan guna mengungkap ...
BANTUL, BERNAS.ID - Pandemi covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 lalu mengakibatkan terpukulnya berbagai sektor ekonomi termasuk sentra penjualan batik. Kampung Batik Giriloyo, Desa Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Ba ...
SLEMAN, BERNAS.ID - Tiga sekawan bersekongkol memalsukan BPKB mobil untuk meminjam uang sebesar 300 juta rupiah di sebuah Bank Perkreditan Rakyat yang terletak di Jalan Magelang Km 5. Ketiga pelaku berinisial BF (35) warga Bantul, ANJ (31) ...
SLEMAN, BERNAS.ID - PS Sleman (PSS) mengumumkan 8 pemain baru untuk musim 2021. Kedelapan pemain baru ini, yaitu Fabiano Beltrame, Miswar Saputra, Muhammad Dwi Rafi Angga, Fandry Imbiri, Wawan Febrianto, Irfan Jaya, Adi Satryo, dan Kim Jeff ...
YOGYAKARTA, BERNAS.ID - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pengoperasian kereta rel listrik (KRL) Yogyakarta-Solo di Stasiun Yogyakarta, Senin (1/3/2021). Dirinya berharap keberadaan kereta tersebut dapat meningkatkan pariwisata da ...
YOGYAKARTA, BERNAS.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini Senin, 1 Maret 2021 datang ke Yogyakarta meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 tahap kedua termin pertama kepada pelaku usaha di kawasan Malioboro. Jokowi didampingi Gubern ...
SLEMAN, BERNAS.ID - Anosmia atau kehilangan membau pada pasien Covid-19 ternyata dapat bersifat sementara atau permanen. Hal tersebut dapat ditemukan pada pasien Covid-19 yang telah sembuh. Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan-Bed ...
SLEMAN, BERNAS.ID - Warga Sombomerti, Demangan, Kalurahan Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Sleman menggelar sedekah bumi wujud syukur rejeki air bersih dengan kirab tumpeng ikan nila dan diikuti Bregodo. Masyarakat sekitar memanfaatkan air ber ...
BERNAS.ID - Bagi siswa yang baru saja lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP) pasti akan dihadapkan dengan dua pilihan untuk melanjutkan ke jenjang sekolah berikutnya, yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jika ...
YOGYAKARTA, BERNAS.ID - Kini masyarakat tidak perlu takut atau khawatir untuk disuntik vaksin Covid-19. Hingga saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, belum menerima adanya laporan efek ...
YOGYAKARTA, BERNAS.ID - Merayakan hari ulang tahunnya yang pertama, Bizniz Corner (Bizcon) menggelar bincang-bincang bisnis dengan menghadirkan narasumber H.M Syukri Fadholi, SH; Ust Puji Hartono; Dr.M Riduan, SE, M.Ag; dan Nur Aisyah Haifa ...
YOGYAKARTA, BERNAS.ID — Bank Indonesia (BI) DIY memprediksi pertumbuhan ekonomi DIY bakal mulai positif pada triwulan II 2021. Sebelumnya pertumbuhan ekonomi DIY di 2020 mengalami kontraksi 2,69% sebagai akibat dampak pandemi COV ...